Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Ungkap UEA Ingin Gandeng Danantara, Investasi Proyek EBT

Ketua DEN Luhut menuturkan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) kepincut untuk bekerja sama dengan Badan Danantara soal proyek energi baru terbarukan (EBT).
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan pemaparan saat Konferensi Pers Perdana Dewan Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis (9/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan pemaparan saat Konferensi Pers Perdana Dewan Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis (9/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) belakangan kepincut untuk bekerja sama dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Luhut menuturkan pemerintah UEA ingin segera membangun kerja sama bisnis dalam bentuk joint venture atau usaha patungan dengan BPI Danantara. 

Khususnya, kata Luhut, terkait dengan peluang investasi proyek energi baru terbarukan (EBT). 

“Ketika saya berbicara dengan Menteri Industri dan Energi UAE Suhail dari Abu Dhabi, mereka sangat menyadari tentang keberadaan Danantara dan bilang mereka ingin segera joint venture dengan Danantara,” kata Luhut saat acara Indonesia Economic Summit, Jakarta, Selasa (18/2/2025). 

Malahan, Luhut menuturkan, Suhail tertarik untuk menjajaki kemungkinan usaha patungan dengan Danantara pada proyek 10 gigawatt (GW) EBT.

Seperti diketahui, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN tengah merampungkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang menjadi dasar penyusunan kebijakan listrik nasional nantinya.

Berdasarkan figur indikatif yang disampaikan PLN, tambahan kapasitas setrum dari pembangkit EBT sampai tahun 2040 mencapai sekitar 102 gigawatt (GW).

Sepanjang periode 2025 sampai dengan 2040, PLN menargetkan tambahan sekitar 75 GW pembangkit EBT, dengan rincian pembangkit hidro sebesar 25 GW, solar sebesar 27 GW, angin mencapai 15 GW, geothermal sebesar 7 GW dan bioenergi sekitar 1 GW.

Pada periode itu, PLN turut memasukkan pembangkit nuklir dengan kapasitas 5 GW dan gas sebesar 22 GW. 

“Saya kira kita punya potensi sekitar 75 GW EBT, seperti hidropower, geothermal, solar panel, floating, kita punya banyak,” kata dia. 

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan Danantara pada 24 Februari 2025 dengan dana kelolaan hingga Rp14.715 triliun. 

Prabowo yang juga selaku Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu menjelaskan, nama Danantara sendiri berarti kekuatan atau energi masa depan Indonesia. 

“Tanggal 24 Februari yang akan datang, 9 hari dari sekarang, kita akan luncurkan dana investasi Indonesia yang saya beri nama Danantara, Daya Anagata Nusantara,” ujar Prabowo dalam sambutannya, di HUT ke-17 Partai Gerindra, Sabtu (15/2/2025).

Dia menuturkan, Danantara akan memiliki dana kelolaan hingga US$900 miliar atau setara Rp14.715 triliun.

Dalam kesempatan ini, Prabowo mengajak Kepala Negara terdahulu untuk berkenan mengawasi jalannya Danantara.

Dia juga berencana menggandeng organisasi keagamaan untuk membantu pemerintah mengawasi lembaga tersebut.

“Karena itu saya minta semua presiden sebelum saya berkenan ikut menjadi pengawas di dana ini,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper