Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JP Morgan Jagokan Saham Tambang UNTR Saat Rupiah Melemah

JP Morgan mengatakan pelemahan rupiah berdampak negatif terhadap kinerja emiten, walau sensitivitasnya lebih baik dibandingkan dengan sedekade silam.
Chief Executive Officer J.P. Morgan Indonesia, Gioshia Ralie (kanan) bersama dengan Head of Research & Strategy J.P. Morgan Indonesia, Henry Wibowo saat acara Media Briefing bersama J. P. Morgan - Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi dan Pasar Saham Indonesia di Jakarta, Kamis (5/9/2024). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Chief Executive Officer J.P. Morgan Indonesia, Gioshia Ralie (kanan) bersama dengan Head of Research & Strategy J.P. Morgan Indonesia, Henry Wibowo saat acara Media Briefing bersama J. P. Morgan - Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi dan Pasar Saham Indonesia di Jakarta, Kamis (5/9/2024). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTa - JP Morgan mengatakan dampak pelemahan rupiah terhadap kinerja emiten saat ini sudah lebih baik dibandingkan dengan sedekade lalu. Perusahaan investasi asal AS ini pun menjagokan saham pertambangan, seperti PT United Tractors Tbk. (UNTR) untuk dicermati.

Dalam riset terbaru, Kepala Riset dan Strategi Riset Indonesia JP Morgan Henry Wibowo dan tim mengatakan prospek kinerja emiten di Indonesia akan menjadi korban pelemahan rupiah. Hal itu disebabkan oleh perusahaan banyak mengimpor bahan baku dan bertransaksi menggunakan dolar AS. Sementara, pendapatan didapatkan dari pasar domestik menggunakan rupiah.

"Terlebih lagi, perusahaan Indonesia masih memiliki eksposur utang dalam dolar AS," tulis JP Morgan, dikutip Rabu (12/2/2025).

Adapun, JP Morgan memperkirakan indeks dolar AS akan mencapai 111,7 hingga akhir kuartal I/2025, dari level saat ini berada di 108,03. Analisis JP Morgan menunjukkan setiap pelemahan rupiah sebesar 1% akan berdampak terhadap pertumbuhan EPS (Earning per Share) sebesar 0,5%.

Namun, sensitivitas itu sebenarnya sudah lebih baik dibandingkan sedekade silam ketika depresiasi rupiah 1% berdampak pada 1% pertumbuhan EPS. Perbaikan ini sebagian besar disebabkan oleh perusahaan Indonesia yang sudah mengelola utang berdenominasi dolar AS atau melakukan hedging dengan baik.

"Walaupun hampir seluruh sektor terdampak negatif akibat dolar AS, analisis kami menyarankan sektor tambang masih diuntungkan karena memiliki pendapatan dalam dolar AS. Top pick kami dari tambang adalah UNTR," tulis JP Morgan.

Dengan kondisi seperti saat ini, JP Morgan berekspektasi suku bunga akan ditahan di level "tinggi". Adapun, JP Morgan di AS memperkirakan Bank Sentral AS hanya akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali tahun ini atau lebih sedikit dibandingkan proyeksi pada Oktober 2024 yang sebanyak empat kali.

Sedangkan Bank Indonesia diperkirakan menahan suku bunganya di level sekarang ini. Dengan demikian, JP Morgan memperkirakan volatilitas di pasar saham Indonesia masih akan tinggi dalam jangka pendek dan lebih cenderung menyukai saham defensif berkualitas.

JP Morgan juga menargetkan pertumbuhan pendapatan emiten sebesar 5% untuk 2025 atau direvisi turun dari perkiraan sebelumnya 10%. Dengan kondisi global yang lumayan terguncang usai kemenangan Presiden AS Donald Trump, perkiraan pendapatan emiten itu bisa saja direvisi turun lagi di kemudian hari.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper