Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab Saham Indosat (ISAT) Ambrol Lebih dari 15% Hari Ini

Salah satu penyebab turunnya harga saham Indosat (ISAT) adalah hasil kinerja 2024 yang tidak sesuai dengan konsensus.
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Indosat Tbk. (ISAT) tercatat ambrol hingga 15,36% pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (11/2/2025). Salah satu penyebab jebloknya saham ISAT ini adalah hasil dari laporan keuangan yang tidak sesuai dengan konsensus.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan pihaknya memperkirakan dari sisi kinerja ISAT yang baru dirilis berada di bawah konsensus pasar. 

"Meskipun laba bersihnya naik tetapi diperkirakan sedikit di bawah konsensus, yang menyebabkan adanya penurunan pada harga ISAT," kata Herditya, Selasa (11/2/2025).

Secara teknikal, Herditya melihat saat ini posisi pergerakan saham ISAT masih berada di fase downtrend, yang disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan. 

Dari sisi indikator lain, menurutnya juga masih berada di area negatif. Saham ISAT diperkirakan akan menguji area Rp1.600-Rp1.625 terlebih dahulu. 

Herditya memberikan rekomendasi untuk wait and see untuk saham ISAT, dengan support pada level Rp1.625 dan resistance pada Rp1.725.

Sementara itu, Analis Teknikal BRI Danareksa Sekuritas Reyhan Pratama menjelaskan meskipun laporan keuangan ISAT menunjukkan perbaikan, sentimen terhadap saham ISAT saat ini masih didominasi oleh kekhawatiran investor akan kondisi persaingan di industri telekomunikasi yang semakin ketat. 

"Kenaikan beban operasional juga menambah kekhawatiran, bahwa meskipun pendapatan meningkat, margin keuntungan bisa saja tertekan di masa depan," tutur Reyhan. 

Secara teknikal, menurut Reyhan, ISAT saat ini sudah memasuki tren bearish dengan support pada level Rp1.620, Rp1.450, dan Rp1.320. 

"Ada potensi rebound di salah satu area support," tuturnya. 

Sama dengan Herditya, Reyhan memberikan rekomendasi wait and see terhadap saham ISAT, melihat apakah harga saham ISAT akan memantul dari area support atau malah melanjutkan tren bearish.

Sebagai informasi, jumlah laba bersih Indosat sepanjang 2024 tercatat naik 8,97% menjadi Rp4,91 triliun dibandingkan dengan 2023 yang sebesar Rp4,5 triliun. Namun, capaian itu lebih rendah dari estimasi net income adjusted ISAT yang diperkirakan konsensus analis mencapai Rp5,21 triliun pada 2024.

Dalam info memonya, manajemen ISAT menjelaskan profitabilitas ini menegaskan kesehatan keuangan ISAT yang solid dan kapasitasnya untuk menghasilkan pengembalian yang substansial bagi pemangku kepentingan.

Peningkatan laba bersih ini salah satunya didorong dari peningkatan pendapatan ISAT sepanjang 2024 sebesar 9,09%. Pendapatan ISAT naik dari Rp51,2 triliun pada 2023 menjadi Rp55,88 triliun pada 2024. 

Adapun harga saham ISAT hari ini ditutup turun 15,36%. Saham ISAT turun ke level Rp1.625 sore ini, dari Rp1.920 per saham pada perdagangan kemarin, Senin (10/2/2025). 

Sebanyak 128,4 juta saham ISAT diperdagangkan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp215,27 miliar. Kapitalisasi pasar ISAT mencapai Rp52,41 triliun.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper