Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Sinarmas PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) menandatangani akta pernjanjian kredit dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan nilai maksimum Rp1 triliun.
Direktur DSSA Hermawan Tarjono mengatakan fasilitas kredit itu dijamin antara lain dengan aset perseroan.
“Fasilitas kredit ini rencanannya akan digunakan untuk membiayai keperluan umum, termasuk untuk operasional dan pembiayaan pengembangan entitas anak perseoan,” kata Hermawan lewat keterbukaan informasi, Jumat (7/2/2025).
Fasilitas kredit ini menyebabkan rasio bersih utang terhadap perseoran meningkat menjadi sekitar 17%.
Mengutip laporan keuangannya, DSSA mencatat liabilitas sebesar US$1,58 miliar per 30 September 2024, yang berasal dari liabilitas jangka pendek sebesar US$822,02 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar US$767,83 juta.
Sementara itu, jumlah ekuitas perseroan sebesar US$1,92 miliar, bergerakan naik dari posisi yang berakhir 31 Desember 2023 sebesar US$1,72 miliar.
Baca Juga
Di sisi lain, DSSA mencatat jumlah aset pada periode yang berakhir 30 September 2024 sebesar US$3,51 miliar. Hitung-hitungan itu berasal dari aset lancar sebesar US$1,81 juta dan aset tidak lancar sebesar US$1,69 juta.
Seperti diketahui, DSSA mencatat laba bersih sebesar US$243,8 juta atau setara Rp3,69 triliun sepanjang periode 9 bulanan 2024. Capaian ini turun 34,41% secara tahunan (YoY) dari periode yang sama tahun lalu US$371,7 juta.
Mengutip laporan keuangannya, penurunan laba bersih DSSA didorong oleh turunnya pendapatan perseroan sebesar 45,22% menjadi US$2,24 miliar per Semptember 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$4,09 miliar.
Adapun, pendapatan DSSA sepanjang Janurari-September 2024 ditopang oleh penyediaan tenaga uap dan listrik dengan hasil segmen sebesar negatif US$207.767, perdagangan sebesar US$12,5 juta, serta pertambangan dan perdagangan batu bara sebesar US$1,19 miliar.
Lalu penyediaan TV kabel, internet, dan teknologi sebesar US$43,05 juta, dan pendapatan lain-lain sebesar US$249.257.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.