Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Mayapada, PT Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk. (SRAJ) atau Mayapada Healthcare memproyeksikan industri kesehatan pada 2025 cerah seiring dengan dimulainya program-program unggulan sektor kesehatan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir mengatakan perusahaan optimistis atas rencana bisnis 2025 dan meraup pertumbuhan kinerja bisnis yang baik.
"Kami juga lihat dukungan pemerintah terhadap industri kesehatan itu baik. Di era pemerintahan Prabowo akan banyak dilakukan screening diagnosa awal agar memastikan masyarakat indonesia sehat dan aware terhadap kesehatan," ujarnya dalam sesi wawancara pada Kamis (6/2/2025).
Sebagaimana diketahui, salah satu program pemerintah terkait kesehatan adalah program cek kesehatan gratis yang akan mulai dijalankan pada 10 Februari 2025. Program ini merupakan program dari pemerintahan Presiden RI Prabowo dengan anggaran APBN 2025 mencapai Rp3,2 triliun.
Jonathan menilai perhatian pemerintah terhadap screening diagnosa akan berdampak pada peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat. "Healthcare spending per masyarakat juga akan meningkat lagi. Kalau awareness meningkat, keinginan pasien berobat atau melakukan prevensi meningkat, ini bagus untuk industri rumah sakit," tuturnya.
Peluang pengembangan di industri kesehatan pada 2025 juga terbuka seiring dengan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Akan tetapi, Jonathan menilai tetap ada tantangan yang dihadapi di industri kesehatan seperti SDM, kompetisi, dan pricing.
Baca Juga
Adapun, di tengah peluang pengembangan industri kesehatan pada tahun ini, Mayapada Healthcare bergeliat ekspansi. Mayapada Healthcare menargetkan berekspansi di tiga rumah sakit hingga 2026.
Salah satu target ekspansi Mayapada Healthcare adalah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam dengan mengembangkan rumah sakit Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABIH). Dalam pengembangan rumah sakit di Batam, Mayapada Healthcare berkerja sama dengan Apollo Hospitals India.
Selain itu, dua fokus ekspansi lainnya tertuju di Jakarta. "Ekspansi ini dilakukan dengan menyediakan rumah sakit yang terbesar di Indonesia. Ini jadi fokus utama kami," kata Jonathan.
Di sisi lain, SRAJ besutan taipan Dato Sri Tahir telah membukukan perbaikan kinerja keuangan hingga kuartal III/2024 setelah sebelumnya mengalami kerugian.
Berdasarkan laporan keuangan, SRAJ berhasil mencetak laba bersih periode berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp8,24 miliar hingga kuartal III/2024, padahal sebelumnya masih mengalami kerugian Rp39,6 miliar pada periode yang sama 2023.
Sejalan dengan itu, pendapatan bersih SRAJ juga naik 28,4% menjadi Rp2,33 triliun hingga kuartal III/2024, dari sebelumnya Rp1,81 triliun pada periode yang sama 2023.
___________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.