Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Ekspansi, RS Mayapada (SRAJ) Siapkan Capex Jumbo Rp2 Triliun

emiten pengelola RS Mayapada, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) menyiapkan belanja modal lebih dari Rp2 triliun untuk rampungkan sejumlah proyek ekspansi.
Rumah Sakit Mayapada/ilustrasi
Rumah Sakit Mayapada/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ), emiten pengelola RS Mayapada, menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) lebih dari Rp2 triliun untuk menyelesaikan sejumlah proyek ekspansi yang ditargetkan rampung dalam beberapa tahun ke depan.

Direktur Utama SRAJ Navin Sonthalia menerangkan, perseroan saat ini tengah mengejar proyek groundbreaking Mayapada Hospital Jakarta Selatan Tower 3, groundbreaking Mayapada Pulau Batam International Hospital, hingga Mayapada Hospital Jakarta Timur yang ditargetkan beroperasi pada awal 2026.

“Capex tahun ini sebetulnya sebagian besar itu adalah untuk pembangunan Mayapada Hospital Jakarta Selatan Tower 3, terus untuk permulaan Mayapada Pulau Batam International Hospital,” katanya dalam paparan publik yang digelar daring, Kamis (5/6/2025).

Adapun untuk keberlanjutan proyek RS Mayapada Jakarta Selatan Tower 3 dan RS Mayapada Pulau Batam, perseroan menganggarkan capex sebesar Rp2 triliun, dalam jangka waktu 2—3 tahun.

Capex untuk kebutuhan operasional perseroan dianggarkan 15—20% dari pendapatan SRAJ.

Dengan beragam proyek yang ditargetkan perseroan pada beberapa tahun mendatang, Navin cukup percaya diri bahwa perseroan bisa bertumbuh sebesar 2 digit pada 2025.

Akan tetapi, Navin masih dalam proses memprediksi kondisi bisnis kesehatan pada 2025. Menurutnya, pertumbuhan double digit bigger akan dipengaruhi oleh kondisi persaingan bisnis nantinya.

”Itu tergantung situasi bisnis juga. Banyak proyek itu adalah proyek-proyek yang akan mulai tahun 2027,” katanya.

Adapun sepanjang 2024, perseroan mencatatkan kinerja rugi bersih sebesar Rp23,51 miliar pada 2024. Berdasarkan laporan keuangan, rugi bersih SRAJ pada 2024 itu menipis 38,91% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan rugi bersih pada 2023 sebesar Rp38,49 miliar.

Padahal, SRAJ mencatatkan pendapatan yang naik 25,77% YoY menjadi Rp3,14 triliun pada 2024, dibandingkan Rp2,5 triliun pada 2023.

Akan tetapi, emiten pengelola rumah sakit Mayapada Group milik Dato Sri Tahir itu telah mencatatkan beban pendapatan sebesar Rp2,23 triliun pada 2024, membengkak dari beban pendapatan pada 2023, sebesar Rp1,78 triliun.

Setelah dikurangi beban penjualan sebesar Rp44,77 miliar, beban umum dan administrasi sebesar Rp689,14 miliar, serta beban keuangan sebesar Rp173,86 miliar, maka SRAJ membukukan rugi sebelum pajak sebesar Rp2,64 miliar.

Pada kuartal I/2025, perseroan juga masih mencatatkan kerugian sebesar Rp28,5 miliar. Kendati mencatatkan pendapatan yang naik 7,2% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp800,4 miliar hingga kuartal I/2025, perseroan mencatatkan beban langsung sebesar Rp572,1 miliar hingga kuartal I/2025 membengkak 10% yoy dari beban langsung sebesar Rp519,8 miliar pada kuartal I/2024.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper