Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Karya (WSKT) Raih Kontrak Baru Rp9,6 Triliun Sepanjang 2024

Waskita Karya mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp9,6 triliun pada 2024, turun sekitar 43,2% jika dikomparasikan dengan realisasi tahun sebelumnya.
Karyawan beraktivitas disekitar logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas disekitar logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp9,6 triliun pada 2024. Perolehan ini menurun jika dibandingkan dengan realisasi 2023 sebesar Rp16,9 triliun.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan bahwa nilai kontrak baru tersebut diperoleh di tengah penyehatan keuangan perusahaan dan terbatasnya aktivitas tender sepanjang tahun lalu.

Dia memerinci realisasi kontrak baru pada 2024 bersumber dari Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD) yang mencapai 43,3%, pemerintah berkontribusi 34,95, dan sisanya berasal dari pengembangan usaha sebesar 21,8%.

“Saat ini, Waskita fokus pada penyelesaian beberapa proyek yang dikelola sehingga dapat menyokong pendapatan usaha perusahaan dan berkomitmen menyelesaikan proyek-proyek dengan tepat waktu,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (5/2/2025).

Ermy menambahkan Waskita juga berupaya adaptif terhadap perubahan di industri konstruksi ke depan. Menurutnya, dengan rekam jejak dan kapabilitas, perseroan optimistis dapat berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur.

Pada 2025, emiten BUMN Karya tersebut menargetkan pertumbuhan nilai kontrak baru pada masing-masing segmen, baik konektivitas maupun sumber daya air.

“Waskita optimistis bahwa pertumbuhan nilai kontrak baru dapat terjadi dengan tetap berkontribusi pada program-program strategis pemerintah,” ucap Ermy.

Selain itu, lanjutnya, WSKT akan menjajaki pasar di proyek-proyek BUMN/BUMN dan proyek swasta guna mencapai target nilai kontrak baru pada 2025. Namun, Ermy belum dapat memerinci target pertumbuhan yang dibidik WSKT.

Dalam perkembangan sebelumnya, Ermy menyampaikan terdapat dua proyek bendungan yang akan segera diresmikan Presiden Prabowo Subianto, yakni Bendungan Rukoh di Aceh dan Bendungan Jlantah di Jawa Tengah.

Dia menyatakan bahwa dua bendungan tersebut dinilai dapat mendorong sasaran swasembada pangan karena mampu meningkatkan produktivitas pertanian.

Bendungan Rukoh di Aceh, misalnya, bakal mengairi lahan irigasi seluas 11.950 hektare (ha) dengan pola tanam padi-padi-palawija dan intensitas tanam 300%.

Sementara itu, Bendungan Jlantah akan menyuplai air ke lahan persawahan seluas 1.494 ha di Kecamatan Jatiyoso dan Jumapolo. Keberadaan bendungan ini juga bisa meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 172% menjadi 272% pada lahan 806 ha.

“Waskita terus mengerjakan berbagai proyek bendungan yang memiliki sejumlah manfaat sesuai Asta Cita Presiden,” kata Ermy. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper