Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obligasi Korporasi Rp14,26 Triliun Jatuh Tempo Februari 2025

Obligasi jatuh tempo pada Februari 2025 paling jumbo dimiliki oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG).
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Obligasi korporasi senilai Rp14,26 triliun akan jatuh tempo pada Februari 2025. Nilai paling jumbo dimiliki oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG). 

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang diolah Bisnis, terdapat 18 seri obligasi korporasi yang jatuh tempo pada bulan ini. Apabila diakumulasi nilainya mencapai Rp14,26 triliun. 

Nilai obligasi terbesar dimiliki oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). Tercatat ada dua seri obligasi SMF yang jatuh tempo bulan ini. Pertama, Obligasi Berkelanjutan V Sarana Multigriya Finansial Tahap III Tahun 2020 Seri B senilai Rp2,54 triliun jatuh tempo pada 18 Februari 2025.

Kedua, Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap III Tahun 2024 Seri A senilai Rp1,29 triliun jatuh tempo pada 16 Februari 2025. 

Setelah SMF, outstanding obligasi jatuh tempo terbesar kedua dimiliki oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG). Emiten Grup Saratoga itu memiliki Obligasi Berkelanjutan VI Tower Bersama Infrastructure Tahap III Tahun 2024 dengan nilai pokok Rp2,7 triliun. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 16 Februari 2025.

PT Toyota Astra Financial Services dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) juga memiliki obligasi bernilai lebih dari Rp1 triliun yang akan jatuh tempo pada Februari 2025. 

Merujuk data KSEI, Obligasi Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper Tahap III Tahun 2022 Seri B senilai Rp1,07 triliun akan jatuh tempo pada 24 Februari 2025. Sementara itu, Obligasi Berkelanjutan III Toyota Astra Financial Services Tahap II Tahun 2022 Seri B senilai Rp1,02 triliun akan jatuh tempo pada 23 Februari 2025. 

Emiten Grup Barito Pacific, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) juga memiliki obligasi senilai Rp750 miliar yang jatuh tempo pada 12 Februari 2025, obligasi PT Sinar Mas Agro Resources And Technology Tbk. (SMAR) senilai Rp625 miliar jatuh tempo pada 16 Februari 2025, dan obligasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) senilai Rp593,95 miliar jatuh tempo pada 18 Februari 2025. 

Dalam catatan Bisnis, TBIG bakal mengambil sejumlah opsi untuk melunasi pokok obligasi jatuh tempo tahun ini. TBIG mencatat total pokok obligasi sebesar Rp5,16 triliun.

Chief Financial Officer TBIG Helmy Yusman Santoso mengatakan sebagian besar pembayaran obligasi jatuh tempo itu bakal menggunakan dana internal perseroan.

“Untuk pembayaran obligasi yang jatuh tempo sebagian besar akan menggunakan dana internal,” kata Helmy kepada Bisnis, Selasa (21/1/2025).

Sisanya, kata Helmy, perseroan bakal menerbitkan surat utang atau pinjaman bank untuk melunasi obligasi jatuh tempo tersebut.

Menurutnya, opsi itu diambil di tengah penurunan suku bunga dari Bank Indonesia (BI) yang belakangan membuat cost of fund atau biaya pinjaman menjadi lebih menarik.

“Sebagian kecil akan menerbitkan surat hutang atau pinjaman bank,” katanya.

Terpisah, Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Agustya Hendy Bernadi menyampaikan kesiapan dana perseroan untuk melunasi obligasi jatuh tempo pada bulan ini. Obligasi yang dimaksud ialah Obligasi Berkelanjutan II Bank BRI Tahap IV Tahun 2018 Seri B dengan nilai pokok Rp605 miliar yang akan jatuh tempo pada 21 Februari 2025.

“Perseroan telah menyediakan dana pembayaran pokok obligasi berkelanjutan BRI sebesar Rp605 miliar. Saat ini, penempatan dana tersebut berada pada high quality liquid asset perseroan.”

Merujuk data BEI, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2025 adalah 8 emisi dari 7 emiten senilai Rp8,60 triliun. Teranyar, PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) mencatatkan Obligasi Berkelanjutan III Sinar Mas Multiartha Tahap II Tahun 2025 senilai Rp800 miliar di BEI pada 20 Januari 2025. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper