Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah tantangan dan juga peluang akan menanti pasar modal Indonesia pada tahun 2025. Peluang dan tantangan tersebut datang dari sisi domestik maupun global.
Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan mengatakan pasar modal menghadapi tantangan yang besar, tetapi juga menyimpan banyak peluang di tahun Ular Kayu.
"Tantangan utama datang dari ketidakpastian ekonomi global, seperti potensi eskalasi perang dagang, perlambatan ekonomi China, dan dinamika geopolitik yang memengaruhi arus modal dan stabilitas pasar," kata Ekky, Jumat (24/1/2025).
Dari sisi domestik, lanjutnya, tantangan berupa ekonomi yang masih lesu, keluarnya dana asing, dan pelemahan signifikan IHSG memberikan tekanan tambahan.
Namun, katanya, penurunan harga saham yang signifikan ini sekaligus menciptakan peluang, karena membuat valuasi saham-saham bluechip Indonesia menjadi lebih menarik.
"Dengan demikian, ini adalah momen strategis untuk melakukan akumulasi pada saham-saham berkualitas yang berpotensi memberikan keuntungan jangka panjang ketika kondisi membaik," ucapnya.
Baca Juga
Adapun, Ekky melihat terdapat beberapa sektor yang memiliki potensi menarik di tengah tantangan yang ada. Sektor tersebut seperti sektor perbankan dengan saham seperti BBRI dan BMRI yang terlihat menarik.
Hal ini terutama karena penurunan suku bunga yang berpotensi mendorong pertumbuhan kredit dan laba. Selain itu, sektor ini sering menjadi barometer utama pergerakan IHSG.
Kemudian, sektor properti dengan saham pilihan seperti PWON dan SMRA yang mendapat sentimen positif dari penurunan suku bunga, yang bisa meningkatkan permintaan properti dan kredit pemilikan rumah (KPR).
Lalu, sektor konsumsi dengan saham JPFA dan MYOR yang patut diperhatikan. Hal ini terutama dengan meningkatnya fokus pemerintah pada kebijakan yang mendukung konsumsi domestik, salah satunya seperti MBG.
Sektor selanjutnya adalah sektor energi. Menurut Ekky, saham di segmen batu bara seperti PTBA dan AADI memiliki potensi di tahun ini. Hal tersebut terutama karena harga komoditas energi yang masih stabil di level tinggi, serta prospek dividen yang menarik.
Dengan tantangan dan peluang yang ada, ujar Ekky, strategi terbaik adalah melakukan diversifikasi pada sektor-sektor tersebut sambil tetap memantau perkembangan makroekonomi global dan domestik.
"Tahun Ular Kayu ini, meski penuh tantangan, bisa menjadi tahun yang menjanjikan bagi investor yang cermat membaca peluang," ucap Ekky.