Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) secara resmi mengangkat Hendarman sebagai Komisaris Utama Independen baru perseroan.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pengangkatan Hendarman telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang digelar, Rabu (15/1/2025).
"Menyetujui pengangkatan Hendarman, S.H., sebagai Komisaris Utama Independen Perseroan," tertulis dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (17/1/2025).
Adapun Hendarman akan menjabat sebagai Komisaris Utama Independen BYAN terhitung sejak ditutupnya rapat sampai dengan penutupan RUPSLB pada 2027.
Hendarman kini menjabat sebagai Komisaris Utama Independen menggantikan posisi sebelumnya yang ditempati oleh Purnomo Yusgiantoro.
Adapun Hendarman pernah menjabat sebagai Jaksa Agung RI pada periode 2007-2010, yang sesuai dengan keahliannya yakni lulusan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro 1972.
Baca Juga
Hendarman lahir di Klaten 6 Januari 1947. Selain menjadi Jaksa Agung RI dia juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pertahanan Nasional. Dia juga merupakan Kepala Biro Keuangan Kejaksaan Agung periode 1998-2002.
Selain pengangkatan, RUPSLB BYAN juga menyetujui pengunduran diri Purnomo Yusgiantoro dari jabatannya selaku Komisaris Utama perseroan terhitung sejak ditutupnya rapat.
Pengunduran diri Purnomo selaras dengan posisinya yang baru saja dilantik menjadi Penasihat Khusus Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029.
Purnomo dipercaya menjadi Penasihat Khusus Presiden Urusan Energi, sejalan dengan jam terbangnya di sektor energi dengan menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada periode 2000-2009.
Adapun susunan anggota Dewan Komisaris PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang berlaku efektif saat ini hingga RUPSLB 2027 adalah sebagai berikut:
- Komisaris Utama Independen: Hendarman
- Komisaris: Lifransyah Gumay
- Komisaris: Moermahadi Soerja Djanegara
- Komisaris Independen: Budiman
- Komisaris Independen: Timur Pradopo
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.