Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tutup Penjualan Fisik, Bukalapak (BUKA) Ungkap Perbedaan Strategi dari Kompetitor

Bukalapak (BUKA) menyebutkan perbedaan strategi dibandingkan kompetitor usai tutup bisnis penjualan fisik.
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3). /JIBI/Bisnis/Suselo Jati
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3). /JIBI/Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menyampaikan fokus strategi dibandingkan dengan kompetitor lainnya usai menutup bisnis penjualan fisik. 

Direktur Bukalapak Victor Putra Lesmana mengatakan Indonesia memiliki konsumen yang beraneka ragam, dengan sejumlah konsumen yang telah melek teknologi digital secara penuh maupun masyarakat yang belum terangkul secara penuh dengan teknologi digital.

"Karena itu pendekatan kami adalah menggunakan platform yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pasar seperti melalui aplikasi Bukalapak, dengan kami yang memberikan layanan produk virtual atau produk layanan keuangan," kata Victor dalam paparan publik, Kamis (16/1/2025).  

Dengan penyesuaian produk pasar ini, Victor menjelaskan pihaknya melihat strategi ini telah berhasil dengan baik karena pertumbuhan atau kontribusi dari bisnis-bisnis tersebut terus meningkat selama beberapa tahun terakhir.

Menurut Victor, hal tersebut menjadi suatu pembeda dari strategi yang dilakukan oleh Bukalapak dengan kompetitor lainnya. 

Sebagaimana diketahui, BUKA mengumumkan akan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace perseroan mulai Februari 2025.

Corporate Secretary BUKA Cut Fika Lutfi menyampaikan kondisi penjualan produk fisik pada marketplace Bukalapak selama tiga tahun terakhir yang terus menurun membuat BUKA memutuskan untuk menutup lini bisnis penjualan produk fisiknya. 

Cut Fika mengatakan BUKA telah melakukan berbagai upaya terbaik. Namun, lini bisnis produk fisik pada aplikasi dan situs web BUKA terus menunjukkan penurunan kontribusi pendapatan dan pertumbuhan selama tiga tahun terakhir yang diakibatkan oleh perubahan dinamika pasar dan tantangan industri.

"Di lain sisi, biaya operasional untuk lini bisnis tersebut terus menunjukkan peningkatan yang signifikan," ucap Cut Fika, Kamis (9/1/2025). 

Dia menjelaskan layanan produk fisik pada aplikasi dan situs web BUKA memiliki kontribusi sekitar 3% dari seluruh pendapatan BUKA. 

Sebaliknya, kata dia, penghentian layanan produk fisik BUKA mendukung upaya BUKA untuk mencapai EBITDA positif. 

"Perseroan berharap langkah ini dapat membawa dampak yang baik terhadap kondisi operasional dan kinerja keuangan di masa depan, dikarenakan BUKA dapat melakukan efisiensi biaya operasional yang cukup signifikan," kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper