Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukalapak (BUKA) Buka-Bukaan Soal Sisa Dana IPO Rp9,3 Triliun

Bukalapak (BUKA) menjelaskan rencana penggunaan dana IPO yang masih bersisa banyak Rp9,3 triliun.
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3). JIBI/Bisnis/Suselo Jati
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3). JIBI/Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menjelaskan rencana penggunaan dana IPO yang masih bersisa Rp9,3 triliun, dari total dana IPO senilai Rp21,3 triliun.

Direktur Bukalapak Victor Putra Lesmana mengatakan rencana penggunaan dana IPO BUKA mengalami perubahan pada akhir tahun 2024. Menurutnya, perubahan ini bertujuan untuk menyesuaikan dinamika pasar. 

"Dana IPO digunakan untuk modal kerja dan entitas anak kami. Dana IPO sudah direalisasikan 56%, sisanya akan digunakan untuk pengembangan usaha BUKA," kata Victor dalam paparan publik BUKA, Kamis (16/1/2025). 

Lebih lanjut, Victor menuturkan sisa dari dana IPO BUKA ini akan digunakan untuk modal kerja, untuk pengembangan entitas anak usaha, dan juga untuk pembelian aset maupun investasi.

"Tentunya kami tidak akan menutup kemungkinan bahwa di kemudian hari bisa ada akuisisi yang bisa dilakukan untuk program investasi atau pengembangan. Apalagi jika kami melihat atau menilai, ada potensi yang positif atau yang baik untuk perkembangan perusahaan ke depannya," ujar Victor. 

Namun, lanjutnya, saat ini kondisi industri secara keseluruhan juga sedang mengalami tantangan, baik secara nasional maupun secara global karena ketidakpastian yang ada di di global saat. BUKA juga terus mencermati kondisi politik yang dinamis, dan terus berhati-hati dengan kesempatan yang ada.

Menurut Victor, salah satu tugas BUKA adalah untuk memastikan pihaknya berhati-hati menggunakan dana yang telah dipercayakan masyarakat. 

"Ke depan kami berkomitmen untuk mencari peluang-peluang yang ada, sehingga kami bisa memastikan perusahaan bisa mencapai pertumbuhan berkelanjutan," ucapnya.

Adapun BUKA optimistis penggunaan dana IPO hingga akhir 2025 akan mendukung tujuan jangka panjang perseroan. BUKA meyakini strategi ini akan berkontribusi positif terhadap seluruh pemangku kepentingan.

Sebagai informasi, realisasi dana IPO BUKA hingga akhir tahun 2024 adalah sebesar Rp11,9 triliun. Nilai realisasi dana IPO BUKA pada akhir Desember 2024 ini tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan realisasi pada akhir Juni 2024 yang senilai Rp11,4 triliun. 

Baru-baru ini, Bukalapak mengumumkan penutupan layanan produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak. Willix Halim menjelaskan penutupan layanan fisik pada marketplace BUKA tidak memberikan dampak yang besar terhadap seluruh pendapatan perseroan.

"Berdasarkan Laporan Keuangan per 30 September 2024, perseroan menilai bahwa nilai kontribusi atas pendapatan tersebut tidak material," kata Willix dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (15/1/2025). 

Dia menunjukkan layanan produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak tidak memiliki dampak material terhadap kondisi keuangan BUKA. Penutupan layanan fisik tersebut pun diklaim tidak akan merugikan kelangsungan usaha dan kondisi keuangan BUKA. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper