Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Kamis 9 Januari 2025

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif cenderung melemah di rentang Rp16.200—Rp16.270 pada perdagangan hari ini, Kamis (9/1/2025).
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (9/12/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memperlihatkan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (9/12/2024)./JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif namun akan ditutup melemah di rentang Rp16.200 —Rp16.270 pada perdagangan hari ini, Kamis (9/1/2025), di tengah kekhawatiran investor akan meningkatnya inflasi di AS.

Pada penutupan perdagangan Rabu (8/1), rupiah melemah 0,42% atau 68 poin ke level Rp16.210,5 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau naik 0,27% ke posisi 108,83.

Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang di Asia lainnya mengalami tren pelemahan. Yen Jepang misalnya melemah 0,13%, dolar Singapura melemah 0,19, dolar Hong Kong melemah 0,01%, dolar Taiwan melemah 0,57%, won Korea Selatan melemah 0,5%.

Selain itu, yuan China melemah 0,05%, peso Filipina melemah 0,44%, rupee India melemah 0,15%, serta baht Thailand melemah 0,27% per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai pergerakan nilai tukar rupiah beberapa waktu terakhir dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Dari luar negeri, data lowongan kerja yang lebih kuat dari perkiraan menunjukkan kekuatan berkelanjutan di pasar tenaga kerja AS.

Data purchasing manager index (PMI) yang kuat untuk Desember 2024 di AS juga memicu kekhawatiran atas inflasi yang tinggi. Inflasi dan kekuatan di pasar tenaga kerja diperkirakan akan memberi The Fed lebih sedikit dorongan untuk memangkas suku bunganya.

Dari China, akan ada rilisan angka inflasi untuk Desember 2024 yang memberikan isyarat indikator ekonomi lainnya. Pemerintah China diharapkan meningkatkan pengeluaran fiskal tahun ini untuk mendukung perekonomian, terutama dalam menghadapi hambatan terkait perdagangan dari pemerintahan Donald Trump di AS. 

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mancatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2024 sebesar US$155,7 miliar. Angka tersebut merupakan rekor terbesar sepanjang masa setelah meningkat dibandingkan dengan pada akhir November 2024 sebesar US$150,2 miliar. Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Seiring dengan sentimen-sentimen tersebut, Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah pada perdagangan hari ini, Kamis (9/1/2025) akan bergerak fluktuatif tetapi berisiko ditutup melemah pada rentang Rp16.200 - Rp16.270 per dolar AS.

10:27 WIB
Rupiah masih tertekan

Pukul 10.27 WIB, rupiah masih tertekan dengan melemah 0,24% atau 38,5 poin ke level Rp16.249 per dolar AS.

Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau melemah 0,12% ke posisi 108,95.

09:06 WIB
Rupiah dibuka melemah

Rupiah dibuka melemah 0,21% atau 34,5 poin ke level Rp16.245 per dolar AS pukul 09.06 WIB.

Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau menguat tipis 0,01% ke posisi 108,84.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper