Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukalapak Setop Penjualan Produk Fisik e-Commerce, Kemana Dana IPO BUKA Mengalir?

Bukalapak (BUKA) bakal menghentikan operasional penjualan produk fisik di e-Commerce. Lalu, bagaimana pemanfaatan dana IPO BUKA selama ini?
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3). JIBI/Bisnis/Suselo Jati
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3). JIBI/Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menyampaikan akan akan meningkatkan fokus pada produk virtual, dengan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace BUKA. Lalu, bagaimana pemanfaatan dana IPO BUKA selama ini?

BUKA tercatat melantai di Bursa pada 6 Agustus 2021. Hingga saat ini, BUKA masih menjadi perusahaan dengan raihan dana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) terbesar di lantai bursa sepanjang masa.

Kala itu, BUKA berhasil meraup dana IPO sebesar Rp21,9 triliun. BUKA saat itu menawarkan sahamnya pada harga Rp850 per saham.

Sampai 30 Juni 2024, BUKA tercatat masih menyisakan dana hasil penawaran umum sebesar Rp9,82 triliun. BUKA tercatat memanfaatkan dana IPO mereka sebagai modal kerja perusahaan sebesar Rp6,4 triliun sampai 30 Juni 2024, dari rencana penggunaan sebesar Rp7,03 triliun.

Lalu sebesar Rp1,14 triliun telah dimanfaatkan untuk modal kerja entitas anak PT Buka Mitra Indonesia, sebesar Rp16,9 miliar telah dimanfaatkan untuk modal kerja PT Buka Usaha Indonesia, dan sebesar 35,6 miliar untuk PT Buka Pengadaan Indonesia.

Kemudian sebesar Rp1,05 miliar telah dimanfaatkan untuk modal kerja Bukalapak Pte.Ltd., dan sebesar Rp1,25 miliar untuk modal kerja PT Five Jack.

BUKA juga telah memanfaatkan dana IPO sebesar Rp3,89 triliun untuk pertumbuhan dan/atau pengembangan usaha perseroan dan entitas anak dan modal kerja entitas anak selain yang sudah disebutkan sebesar Rp3,89 triliun, dari rencana penggunaan sebesar Rp7,03 triliun.

Dengan demikian, secara total BUKA telah menggunakan dana IPO sebesar Rp11,49 triliun, dari total Rp21,9 triliun.

BUKA juga menyatakan akan mengubah penggunaan dana IPO mereka usai RUPSLB pada Desember lalu.

Perubahan tersebut menjadi penggunaan dana IPO untuk modal kerja yang tadinya sekitar 33%, menjadi 40%. Lalu untuk anak usaha, modal kerja Buka Mitra Indonesia dari 15% menjadi 12%, Buka Usaha Indonesia dari 15% menjadi 0,10%, Buka Investasi Bersama dari 1% menjadi 0,50%, dan Buka Pengadaan Indonesia dari 1% menjadi 0,20%.

Kemudian untuk modal kerja Bukalapak Pte.Ltd. dari 1% menjadi 0,50%, dan untuk modal kerja PT Five Jack dari 1% menjadi 0,50%. Sisanya untuk pertumbuhan dan atau pengembangan usaha perseroan dan entitas anak dari sebesar 33%, menjadi 46,65%.

Di sisi lain, sisa dana IPO BUKA sebesar Rp9,82 triliun tercatat disimpan pada berbagai instrumen keuangan. Instrumen tersebut seperti deposito, giro, dan obligasi.

Terbanyak, BUKA menyimpan dana IPO mereka dalam 20 obligasi atau Surat Berharga Negara (SBN), dengan tingkat bunga mulai dari 4,13% hingga tertinggi sebesar 8,38%. 

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper