Bisnis, JAKARTA– Pertumbuhan kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) cukup menjanjikan, usai tertekan fenomena ‘tech winter’. Situasi tersebut emiten teknologi Tanah Air tersebut menambah optimisme menuju pertumbuhan jangka panjang.
Prospek kinerja saham GOTO hingga saham-saham emiten pelat merah (BUMN) menjadi
berita pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.ID edisi Selasa (7/1/2025). Berikut laporan selengkapnya
1.Titik Impas Kinerja GOTO, Saham Makin Menarik?
Sebagai informasi, pada kuartal III/2024, Gross Transaction Value (GTV) inti Grup GOTO tercatat tumbuh 74% YoY menjadi Rp72 triliun, sementara pendapatan bruto juga tumbuh 34% YoY menjadi Rp4,7 triliun. Kinerja ini didorong oleh peningkatan 21% YoY dalam Pengguna yang Bertransaksi Bulanan (MTU) di seluruh ekosistem GOTO.
Direktur Utama Patrick Sugito Walujo mengatakan akan fokus untuk mendorong GoTo menuju pertumbuhan jangka panjang yang lebih menguntungkan. Manajemen juga telah menyetujui paket retensi berbasis kinerja sebagai bagian dari kesepakatan kerja.
“Seiring menyongsong tahun baru dan untuk mendorong pertumbuhan yang menguntungkan, saya yakindapat mengukuhkan posisi kami sebagai perusahaan teknologi terdepan di Indonesia untuk tahun-tahun selanjutnya,” ujarnya.
Patrick melanjutkan sebagai perusahaan, GOTO berada dalam posisi yang unik untuk membentuk masa depan teknologi di Indonesia, memberdayakan bisnis, meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari, dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian negara.
Presiden Komisaris GOTO Agus D. W. Martowardojo menambahkan, prospek GOTO telah mengalami transformasi, membuka jalan untuk manfaat jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
2.Terbitkan SBN Ritel hingga Global Bond, Simak Strategi Penerbitan Surat Utang Pemerintah
Penerbitan SBN ritel hingga Global Bond menjadi strategi pemerintah surat utang pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dana sepanjang 2025.
Seperti diketahui, pemerintah menetapkan defisit sebesar 2,53% terhadap produk domestik bruto (PDB) atau sebesar Rp616,19 triliun. Adapun, pembiayaan utang sebesar Rp775,87 triliun dengan Rp642,5 triliun di antaranya berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto mengatakan bahwa secara umum, pengadaan utang tahun 2025 dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan risiko nilai tukar, suku bunga, dan pembiayaan kembali atau refinancing. Dia mengakui pertimbangan itu menjadi makin penting di tengah kondisi pasar keuangan global yang dinamis, termasuk dampak arah kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
“Pada sisi mikro pengadaan utang pemerintah, pemerintah akan menerapkan strategi yang pruden dan sekaligus fleksibel dan oportunistik,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (6/1/2024).
Lebih lanjut, strategi pemerintah dilakukan dengan cara melakukan diversifikasi dari sisi mata uang, tenor, instrumen, hingga waktu penerbitan. Pemerintah pun mengandalkan pasar dalam negeri melalui instrumen SBN ritel untuk menjangkau investor yang lebih luas. Sayangnya, dia tidak menyebutkan target penerbitan SBN ritel tahun ini setelah menutup tahun 2024 dengan penggalangan dana Rp148,51 triliun.
“Dengan berbagai inovasi dan pilihan instrumen yang tersedia, SBN ritel diproyeksikan akan tetap menjadi pilihan investasi menjanjikan bagi investor ritel di tahun 2025,” katanya.
Kemudian, pemerintah menggunakan instrumen SBN dan pinjaman luar negeri. Dia memastikan potensi pinjaman bilateral dan multilateral memiliki biaya bunga rendah dengan tenor panjang. Untuk SBN bernominasi asing, pemerintah juga melakukan diversifikasi dengan biaya dana yang murah.
3.Target Realistis Astra (ASII) Menghadapi Berbagai Jalan yang Tak Mulus
PT Astra International Tbk. (ASII) menghadapi berbagai tantangan berat dari lini bisnis otomotif yang terjadi pada 2024 dan bakal berlanjut tahun ini. Perseroan mencoba realistis melewati jalan-jalan yang tak mulus tersebut.
Astra meraup laba bersih sebesar Rp25,85 triliun hingga kuartal III/2024. Realisasi tersebut naik tipis 0,63% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Salah satu yang membuat capaian Astra tak terlalu bagus adalah lesunya bisnis otomotif. Segmen tersebut menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan bersih Perseroan.
Pendapatan bersih Astra dari segmen otomotif mencapai Rp99,52 triliun per kuartal III/2024. Di bisnis tersebut, penjualan mobil ASII sebenarnya menurun 15% yang merefleksikan pelemahan pasar mobil nasional.
Mengacu data terbaru Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari—November 2024, total penjualan mobil secara wholesales tercatat sebesar 784.788 unit. Angka tersebut turun 14,7% YoY dari periode sama 2023 sebesar 920.518 unit.
Penjualan ritel juga turun 11,2% YoY menjadi 806.721 unit pada periode 11 bulan 2024, dibandingkan 908.473 unit pada periode yang sama 2023.
4.Efek Suku Bunga & Kebijakan Trump Bagi Investasi Modal Ventura Indonesia
Potensi penurunan suku bunga hingga masuknya pemerintahan baru Presiden Amerika Serikat Donald Trump dapat menjadi katalis penggerak kinerja modal ventura.
Pada akhir 2024, Bank Indonesia juga telah memperkirakan bank sentral Federal Reserve (the Fed) akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps pada 2025.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mencatat, sepanjang 2024 lalu The Fed memang telah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali. Pemangkasan itu juga diikuti oleh Bank Indonesia. Kendati begitu, dia melihay prediksi tersebut bisa saja meleset usai terpilihnya Donald Trump.
“Kemenangan Trump tahun lalu bisa menjadi titik balik karena The Fed sudah bersiap untuk menaikkan suku bunga apabila inflasi AS meningkat kembali akibat kebijakan Trump. Ketika meningkat kembali, cost of fund bisa kembali meningkat yang menyebabkan investasi di sektor dengan risiko tinggi, seperti sektor teknologi, menjadi lebih seret,” kata Huda kepada Bisnis, Senin (6/1/2025).
Mengingat, lanjutnya, kebijakan Trump akan berfokus untuk meningkatkan sektor riil dengan berbagai insentif yang berpotensi meningkatkan inflasi.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) Ronald Simonangkir mengatakan pihaknya optimistis pembiayan modal ventura pada 2025 akan meningkat setelah tertekan pada tahun sebelumya. Optimisme tersebut utamanya ditopang oleh sentimen positif adanya proyeksi penurunan suku bunga the Fed tahun ini.
“Tahun 2025 investor terus mengantisipasi penurunan suku bunga Bank Sentral AS, walaupun transmisi kebijakan suku bunga kepada keputusan investasi modal ventura membutuhkan waktu, namun kami optimis bahwa tahun 2025 secara global akan terlihat peningkatan dalam kegiatan fund raising investasi startup,” kata Ronald kepada Bisnis, Jumat (3/1/2024).
5.Saham BUMN Pengawal Program Makan Bergizi Tak Bertaji
https://bisnisindonesia.id/article/saham-bumn-pengawal-program-makan-bergizi-tak-bertaji
Mayoritas saham badan usaha milik negara (BUMN) yang menjadi pengawal program makan bergizi tak bertaji pada hari pertama dijalankannya kebijakan, Senin (6/1/2025). Pergerakan mereka di pasar modal memerah.
Menteri BUMN Erick Thohir menginstruksikan delapan perusahaan negara untuk menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG). Dari jumlah tersebut, sebanyak lima perusahaan merupakan perusahaan terbuka.
Lima emiten pelat merah yang mengawal program Presiden Prabowo Subianto itu adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS).
Sementara sisanya yang tidak melantai di Bursa adalah PT PLN (Persero), ID Survey, dan holding Pupuk Indonesia.
Erick memberikan titah khusus bagi emiten BUMN. Untuk sektor perbankan, misalnya, Ketua Umum PSSI ini menginstruksikan agar BRI, BNI, dan Bank Mandiri menyiapkan skema pinjaman bagi penyuplai satuan pelayanan gizi.
“Pertama, BRI, BNI dan Bank Mandiri harus menyiapkan skema pinjaman bagi supplier satuan pelayanan gizi guna memastikan pasokan bahan baku makanan bergizi,” ucapnya dalam keterangan tertulis.
Top 5 News BisnisIndonesia.id: Titik Impas GOTO hingga Saham BUMN
Prospek kinerja saham GOTO hingga saham-saham emiten pelat merah (BUMN) menjadi
berita pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.ID.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu