Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tekstil PT Indo-Rama Synthetics Tbk. (INDR) akan memperkuat pasar ekspor di tengah-tengah tantangan industri tekstil dalam negeri. Adapun, pemberlakuan tarif resiprokal dari AS tidak menurunkan optimisme perseroan karena negara tujuan ekspor tersebar ke 70 negara.
Presiden Direktur Indo-Rama Synthetics Vishnu Swaroop Baldwa mengatakan industri tekstil di Indonesia saat ini menghadapi sejumlah tantangan, seperti penutupan pabrik dan penurunan permintaan.
Dia pun mengapresiasi sejauh ini pelanggan perseroan masih tetap tangguh, khususnya dari pelaku usaha terintegrasi, produsen berorientasi ekspor, dan pelanggan yang fokus pada produk bernilai tambah maupun produk berkelanjutan bersertifikat.
"Pelanggan di segmen ini sering memasok merek internasional dan mendapatkan keuntungan dari kontrak jangka panjang, standar kepatuhan global, dan akses ke pasar ekspor yang lebih stabil," kata Vishnu dalam laporan paparan publik, Selasa (1/7/2025).
Selain mempertahankan basis pelanggan yang luas di dalam negeri, INDR juga menyebut kehadiran globalnya memberikan fleksibilitas saat pasar domestik menantang. Vishnu menunjukkan saat ini perseroannya sudah mengekspor ke lbih dari 70 negara di dunia.
Dengan jangkauan global itu, diharapkan perseroan dapat mengurangi dampak pelemahan permintaan dari dalam negeri maupun dari suatu wilayah. Adapun, ekspor perseroan ke AS juga mendapat tantangan dari kenaikan tarif impor yang akan diberlakukan Pemerintahan Trump.
Kendati demikian, Vishnu melihat kenaikan tarif itu tidak akan terlalu berdampak ke kinerja mengingat pengiriman perseroan ke AS yang kurang dari 5% dari total penjualan pada 2024 .
Namun demikian, dia mengakui pemberlakuan tarif itu akan memengaruhi aliran barang dari China ke pasar alternatif, termasuk Indonesia.
"Bagi perusahaan, hal ini telah menyebabkan meningkatnya persaingan dalam kategori produk tertentu di mana barang-barang China ditawarkan dengan harga yang agresif. Namun, portofolio produk kami yang beragam, fokus yang kuat pada kualitas, dan hubungan pelanggan yang telah lama terjalin telah membantu mengurangi dampak tersebut secara signifikan," papar Vishnu.