Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang IPO Anak Usaha Krakatau Steel (KRAS) Kembali Mengemuka

KRAS kembali membuka peluang untuk membawa anak usahanya melantai di BEI.
Foto udara kawasan industri di Cilegon yang dikelola PT Krakatau Sarana Properti (PT KSP). Grup BUMN PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) di sektor properti, PT KSP siap melakukan ekspansi ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Foto udara kawasan industri di Cilegon yang dikelola PT Krakatau Sarana Properti (PT KSP). Grup BUMN PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) di sektor properti, PT KSP siap melakukan ekspansi ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) kembali membuka peluang untuk membawa anak usahanya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).   

Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar menuturkan bahwa perseroan berencana melakukan penggalangan dana atau fundraising dengan memanfaatkan potensi pertumbuhan anak usaha secara jangka panjang. 

Menurutnya, upaya perbaikan yang dilakukan Krakatau Steel Group sejatinya diarahkan untuk meningkatkan kinerja konsolidasi. Untuk itu, manajemen berpeluang mengkaji lebih lanjut rencana initial public offering (IPO) anak usaha. 

“Potensi IPO pada anak perusahaan akan kami eksplorasi dan kaji lebih lanjut guna memberikan nilai tambah bagi kinerja Krakatau Steel dan anak perusahaannya,” ujarnya dalam paparan publik secara daring, Senin (30/12/2024). 

Berdasarkan catatan Bisnis.com pada 2022, anak usaha KRAS yang berpotensi IPO adalah PT Krakatau Sarana Industri. Kala itu, perseroan bahkan telah menempuh proses penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).

Di sisi lain, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Tardi menambahkan bahwa rencana penggalangan dana sehubungan dengan rencana penyelesaian sebagian utang perusahaan, yang diupayakan selesai pada 2025. 

“Proses ini mencakup penggalangan dana melalui melalui optimalisasi aset-aset nonproduktif dan divestasi anak perusahaan. Dalam proses divestasi anak perusahaan ini, terbuka kemungkinan untuk mengeksplorasi apakah mekanisme yang digunakan akan melalui IPO atau strategi lainnya,” pungkasnya. 

Dalam perkembangan sebelumnya, Kementerian BUMN telah merestui program Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) Krakatau Steel, yang meliputi skema restrukturisasi lanjutan dalam penyelesaian utang senilai US$1,4 miliar.

Usulan yang direstui pemegang saham tersebut merupakan langkah pembaruan dari perjanjian kredit restrukturisasi yang diteken pada 30 September 2019.  

Perjanjian yang melibatkan perseroan dan 10 kreditur itu, sebelumnya telah menyepakati perjanjian restrukturisasi dengan nilai outstanding US$1,94 miliar. 

Dalam perjalanannya, Krakatau Steel telah membayar sebagian pokok utang dan bunga dengan nilai total mencapai US$509 juta. Pembayaran tersebut membuat utang perseroan kepada kreditur turun menjadi US$1,4 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper