Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.150-Rp16.200 pada perdagangan hari ini, Jumat (27/12/2024).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup naik 0,04% atau 6,5 poin ke posisi Rp16.190 per dolar AS, Selasa (24/12/2024). Pada saat yang sama, indeks dolar terlihat menguat 0,10% ke posisi 107,915.
Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,09%, peso Filipina menguat 0,03%, baht Thailand menguat 0,33%, ringgit Malaysia menguat 0,04%, dolar Taiwan menguat sebesar 0,04%, dan dolar Hong Kong menguat 0,05%.
Sementara itu mata uang yang melemah di antaranya yuan China melemah sebesar 0,04%, won Korea melemah 0,33%, dolar Singapura melemah sebesar 0,13%, dan rupee India melemah 0,09%.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan investor kini masih tetap berhati-hati dengan kenaikan dolar menyusul kecenderungan hawkish Federal Reserve AS, sehingga menahan diri untuk tidak memasang taruhan besar menjelang pekan perdagangan yang dipersingkat karena liburan Natal.
Dia mengatakan bahwa pertemuan The Fed mengindikasikan bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk periode yang lebih lama setelah pemangkasan pada Rabu lalu.
Baca Juga
"Pelaku pasar sekarang hanya mengharapkan dua penurunan seperempat poin pada 2025 di tengah ketahanan ekonomi yang berkelanjutan dan inflasi yang masih tinggi, dan ini sebanding dengan ekspektasi empat penurunan suku bunga sebelum pertemuan The Fed," kata Ibrahim.
Selain itu, dia menjelaskan pasar menunggu kejelasan lebih lanjut tentang rencana Beijing untuk langkah-langkah stimulus pada tahun mendatang. Laporan-laporan terkini menunjukkan bahwa negara tersebut akan meningkatkan pengeluaran fiskal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa optimisme atas stimulus yang lebih besar membantu saham-saham China mengatasi penurunan baru-baru ini di pasar-pasar Asia. Data indeks manajer pembelian China akan dirilis dalam beberapa hari mendatang dan akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang ekonomi terbesar di Asia tersebut.
Kemudian dari sisi internal, Ibrahim mengungkap bahwa pemerintah mengklaim kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih kuat meskipun nilai tukar rupiah melemah hingga kembali menyentuh di atas Rp16.000 per dolar AS.
Data Bloomberg menunjukkan rupiah melemah 0,38% menjadi Rp16.252 di hadapan dolar AS pada pukul 12.00 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,019% menjadi 108,14.
Adapun, rupiah tidak melemah sendirian. Pada saat bersamaan, dolar Singapura turun 0,06% dan rupee India melemah 0,21%.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 0,16% atau 26 poin ke posisi Rp16.216 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar menguat tipis 0,02% ke posisi 108,148
Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,18%, dolar Hong Kong menguat 0,02% dan peso Filipina 0,19%.