Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) terpantau parkir di zona merah bertepatan dengan jadwwal cum date dividen hari ini, Jumat (27/12/2024).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ADRO tercatat melemah 0,40% atau 10 poin ke level Rp2.500 per saham pada penutupan perdagangan sesi I hari ini. Banderol tersebut juga mencerminkan penguatan 0,40% sepanjang tahun berjalan 2024.
Sebagai informasi, pada hari ini ADRO menjadwalkan cum date dividen di pasar reguler dan negosiasi dengan nilai sebesar-besarnya US$200 juta atau setara Rp3,23 triliun berdasarkan kurs Rp16.198 per dolar AS. Sementara itu, ex dividen ADRO akan jatuh pada 30 Desember 2024.
Untuk pasar tunai, ADRO menjadwalkan cum date pada 2 Januari, dengan ex dividen pada 3 Januari 2025. Adapun, pembagian dividen tunai final ini akan dilakukan ADRO pada 15 Januari 2025.
Sebagaimana diketahui, cum date berasal dari singkatan cumulative date. Cum date adalah sebuah tanggal yang menentukan bagi para investor yang berhak mendapatkan dividen dari sebuah emiten. Bila pembelian saham setelah melewati jadwal cum date investor tidak memiliki hak untuk mendapatkan dividen.
Sementara itu, ex date merupakan satu hari setelah hari cum date. Sebanyak apa pun seorang investor membeli saham sebuah emiten saat periode ex date, dia tetap tidak akan mendapatkan hak dividen dari perusahaan tersebut.
Baca Juga
Dalam keterbukaan informasi di BEI, manajemen ADRO menyampaikan bahwa pembagian dividen interim merupakan keputusan direksi dan komisaris perseroan yang diambil pada 16 Desember 2024.
“Dividen berasal dari laba bersih perseroan pada periode 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2024,” kata manajemen, dikutip pada Kamis (26/12/2024).
ADRO menjadwalkan pembagian dividen dengan tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak atas dividen interim pada 2 Januari 2025, pengumuman kurs konversi dengan menggunakan kurs tengah BI pada 2 Januari 2025.
Sebelumnya, pada 6 Desember 2024, ADRO juga membagikan dividen final tunai sebesar Rp41,77 triliun atau Rp1.358,18 per saham. Dividen ini diambil dari saldo lama yang belum dicadangkan ADRO per 31 Desember 2023.
Dari sisi kinerja, pendapatan usaha ADRO tercatat menyusut 10,6% year-on-year (YoY) dari US$4,98 miliar menjadi US$4,45 miliar sampai dengan kuartal III/2024.
Pendapatan itu terdiri atas penjualan batu bara ekspor ke pihak ketiga US$3,48 miliar, penjualan batu bara domestik kepada pihak ketiga US$751,73 juta, penjualan batu bara domestik ke pihak berelasi US$162,24 juta, dan pendapatan lain-lain US$52,47 juta.
Sementara itu, laba periode berjalan ADRO tercatat sebesar US$1,32 miliar per September 2024. Adapun, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih ADRO terkikis 2,95% YoY menjadi US$1,18 miliar.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.