Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) menentukan kurs tengah untuk pembayaran dividen interim perseroan. Berdasarkan kurs ini, konglomerat Low Tuck Kwong akan mendapatkan dividen sebesar Rp1,9 triliun dari BYAN.
Berdasarkan informasi Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Bayan menentukan kurs dividen sebesar Rp16.100 per dolar AS.
"Dengan demikian, dividen final Bayan Resources yang akan dibagikan dalam mata uang rupiah adalah sebesar Rp144,9 per saham," tulis KSEI.
Sebagai informasi, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Low Tuck Kwong menggenggam sebanyak 13,38 miliar saham BYAN, atau setara 40,16% kepemilikan. Dengan jumlah saham tersebut, maka Low Tuck Kwong diperkirakan akan mengantongi dividen interim sebesar Rp1,9 triliun dari BYAN.
Selain itu, anak-anak Low Tuck Kwong seperti Elaine Low dan Low Yi Ngo juga akan mengantongi dividen dari BYAN. Elaine Low tercatat memiliki sejumlah 7,33 miliar saham BYAN atau setara 22%, dan Low Yi Ngo memiliki 61,6 juta saham BYAN atau setara 0,18%.
Dengan kurs dividen tersebut, maka Elaine Low akan mendapatkan Rp1,06 triliun dividen dari BYAN dan Low Yi Ngo akan mendapatkan dividen sebesar Rp8,92 miliar.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, BYAN membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2024 sebesar US$300.000.015. Jumlah dividen tersebut setara dengan Rp4,83 triliun.
BYAN menjadwalkan cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 17 Desember 2024. Selanjutnya, ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 18 Desember 2024. Kemudian, tanggal cum dividen pada pasar tunai ditetapkan pada 19 Desember 2024. Tanggal ex dividen di pasar tunai adalah pada 20 Desember 2024.
tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen atau recording date akan dilakukan pada 19 Desember 2024. Sementara itu, pembayaran dividen interim tahun buku 2024 ini dijadwalkan pada 8 Januari 2025.
Pembagian dividen interim ini didasari oleh kinerja keuangan per 30 September 2024 atau kuartal III tahun 2024.
Sebagai informasi, BYAN mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$620,80 juta pada kuartal III/2024.
Sedangkan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar US$2,07 miliar dan total ekuitas US$2,30 miliar.
___________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.