Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transisi Energi Hijau Berpotensi Dorong Minat IPO Perusahaan EBT

Tren transisi energi baru terbarukan (EBT) diproyeksi menjadi sentimen positif bagi perusahaan di sektor tersebut untuk menggalang dana melalui aksi IPO.
Karyawan melintas didekat layar yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (15/11/2024)./ JIBI/Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas didekat layar yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (15/11/2024)./ JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Tren transisi energi baru terbarukan (EBT) diproyeksi menjadi sentimen positif bagi perusahaan di sektor tersebut untuk menggalang dana melalui aksi penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Di pasar modal Indonesia, korporasi sektor EBT berskala besar marak terjadi pada 2023 dengan aksi go public PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) dan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN). 

Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal Hans Kwee mengatakan tren global dan komitmen pemerintah Indonesia dalam mendorong pengembangan energi terbarukan akan menjadi sentimen positif bagi perusahaan EBT yang akan go public. Tren tersebut, lanjutnya, bisa menjadi daya tarik bagi investor terhadap IPO perusahaan energi terbarukan.

“IPO perusahaan energi terbarukan cenderung akan diminati investor mengingat prioritas pemerintah Indonesia dan global dalam mendorong lingkungan berkelanjutan termasuk salah satunya melalui penggunaan energi ramah lingkungan,” kata Hans Kwee, Rabu (11/12/2024).

Hans Kwee menyarankan agar investor melihat pipeline dan profil perusahaan energi terbarukan yang akan IPO. Pasalnya, setiap jenis energi hijau memiliki karakteristik dan tantangan berbeda. 

Dia mencontohkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) cenderung membutuhkan investasi dan biaya perawatan/pemeliharaan yang cukup besar. Pembangkit listrik tenaga arus laut juga memiliki banyak tantangan. Energi angin (bayu) juga relatif tidak stabil karena bergantung pada kecepatan angin. 

"Akan tetapi, ujungnya adalah profit untuk kita melihat prospek perusahaan energi terbarukan.”

Komitmen pemerintah dalam pengembangan energi terbarukan sejalan dengan target karbon netral (net zero emission) pada 2060 atau lebih cepat.

Pemerintah Indonesia menargetkan bauran energi bersih 23% pada 2025 dan 40% pada 2030. Adapun dalam draf Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2024–2033, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membidik target bauran energi bersih minimal 60%. 

Target ambisius itu sejalan dengan melimpahnya potensi EBT di Indonesia yang mencapai 3.687 GW per semester II/2024, termasuk potensi tenaga surya 3.294 GW, tenaga angin (bayu) 155 GW, hidro 95 GW, tenaga arus laut 63 GW, dan potensi tenaga panas bumi 23 GW.

Sebelumnya, Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menilai bahwa IPO perusahaan energi terbarukan akan diminati para investor karena berbagai sentimen positif terhadap sektor industri ini yang mendapatkan dukungan dari berbagai stakeholder, terutama pemerintah. 

Oktavianus juga memproyeksikan bahwa beberapa perusahaan energi terbarukan akan melantai di bursa untuk mendapatkan tambahan modal. Proyeksi itu didasari banyak perusahaan yang sudah masuk ke bisnis yang berkelanjutan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper