Bisnis.com, JAKARTA — Analis memprediksi kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke depan akan menjadi sentimen positif untuk mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2025.
Dalam skenario terbaik, IHSG bisa saja melampaui level 8.000 tahun depan. Hal itu disampaikan Senior Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta yang menargetkan IHSG akan berada di level 8.000 pada 2025.
"Target IHSG 2025 dari kami adalah di level 8.000. Efek dari Trump akan terus mempengaruhi dinamika perekonomian global. Kebijakannya akan berpotensi mempengaruhi kebijakan perdagangan multilateral yang memang bersifat proteksionis," katanya kepada Bisnis, Senin (9/12/2024).
Dia menjelaskan bahwa potensi penerapan kebijakan ekonomi Trump tentunya akan berpengaruh sekali terhadap penguatan dolar AS. Hal ini akan mendorong aliran modal keluar atau outflow dari emerging market ke AS.
Namun demikian, lanjut Nafan, kebijakan Trump juga akan beriplikasi terhadap kebijakan politik ekonomi di Tanah Air ke depan.
"Kita melihat bahwa akan ada penerapan pro-stability jika dibandingkan dengan pro-growth karena memang untuk menstabilkan nilai tukar rupiah itu sangat penting supaya bisa mencegah terjadinya outflow," ujarnya.
Baca Juga
Kemudian dia mengatakan bahwa kondisi geopolitik juga berpengaruh karena ke depan pasar akan menghadapi kondisi ketidakpastian global.
Misalnya, eskalasi geopolitik di kawasan Timur Tengah, di kawasan semenjung Korea, kawasan Laut China Selatan, serta di kawasan Eropa yang akan mempengaruhi persepsi pelaku pasar.
Untuk menggairahkan pasar modal, menurut Nafan, regulator atau SRO harus terus berkomitmen dalam meningkatkan infrastruktur perdagangan di pasar modal supaya bisa memperlancar transaksi perdagangan pasar modal di tanah air secara lebih efektif
Kemudian dia mengungkap harapannya supaya nanti pencatatan perdana saham atau IPO yang akan terjadi ke depan harus menitikberatkan pada perusahaan yang berkualitas.
Adapun Mirae Asset Sekuritas memberikan rekomendasi saham yang perlu dicermati pada 2025 a.l. ACES, ADRO, ANTM, ARTO, ASII, BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, EXCL,GOTO, ICBP, ISAT, MEDC, PGAS, PGEO, TLKM, UNTR, dan UNVR.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.