Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja indeks saham BUMN diperkirakan masih menunjukkan performa negatif. Namun, analis menilai kondisi ini menjadi momentum investor untuk menyerok saham pelat merah big caps.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks saham BUMN alias IDXBUMN 20 mengalami koreksi sebesar 10,70% sepanjang tahun berjalan alias year to date (YtD) menuju level 371,77 per Jumat (6/12/2024).
Koreksi itu jauh lebih besar jika dibandingkan dengan indeks bergengsi lainnya, seperti LQ45 yang turun 9,76% YtD dan IDX30 yang melemah 9,62% YtD. Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tumbuh sebesar 1,51% sepanjang tahun berjalan.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo mengatakan bahwa sejatinya saat ini indeks BUMN sangat bergantung dari kinerja emiten perbankan.
Di samping itu, IDXBUMN 20 juga dipengaruhi oleh faktor geopolitik yang berisiko membuat asing menarik dananya dari pasar dalam negeri. Pasar saat ini juga sedang menantikan arah kebijakan tarif perdagangan Amerika Serikat jelang pelantikan Donald Trump.
"Dan, secara kinerja belum ada performa yang begitu baik dari emiten BUMN sehingga kami melihat secara prospek masih bisa potensi negatif," ujarnya saat dihubungi, Jumat (6/12/2024).
Baca Juga
Kendati masih terdampak sejumlah sentimen negatif, Azis menilai bahwa harga saham pelat merah yang sudah terkoreksi dapat menjadi opsi bagi investor untuk melakukan pembelian jangka pendek.
Dia merekomendasikan trading buy untuk saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan target harga di rentang Rp6.600 hingga Rp6.625. Adapun level support diestimasikan di level Rp6.000 dan Rp5.975 per saham.
Dihubungi terpisah, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji menyematkan rekomendasi beli untuk saham BBNI, BBRI, dan BMRI. Target saham untuk BBNI diestimasikan sebesar Rp5.250, BBRI mencapai Rp4.780, dan target harga BMRI Rp6.525.
Untuk sektor di luar perbankan, Mirae merekomendasikan beli untuk TLKM dengan target Rp3.010 dan saham PGEO mencapai Rp1.110. Rekomendasi serupa juga diberikan kepada PGAS dengan target Rp1.750, sedangkan ANTM sebesar Rp1.765.
_______________________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.