Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mengerem laju rekrutmen pegawai baru guna mengurangi tekanan dari sisi operasional.
Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya menuturkan bahwa perseroan kini telah menerapkan kebijakan minus growth, yang berarti tingkat penerimaan pegawai lebih rendah dari pengurangan akibat pensiun dan lain-lain.
“WIKA tidak melakukan PHK [Pemutusan Hubungan Kerja], tetapi WIKA memang belum mengganti secara sepenuhnya jumlah pegawai-pegawai yang sudah memasuki masa pensiun,” ujarnya dalam paparan publik, Kamis (28/11/2024).
Mahendra menambahkan bahwa perseroan sejatinya masih membuka rekrutmen pegawai baru. Namun, jumlah penerimaannya tidak sebesar dengan pengurangan pegawai yang telah habis masa kontrak ataupun pensiun.
Alhasil, hingga kuartal III/2024, WIKA memiliki jumlah pegawai sebanyak 3.920 orang. Jumlah ini susut dari posisi 31 Desember 2023 yang mencapai 3.999 pegawai.
WIKA turut membukukan beban umum dan administrasi sebesar Rp795,27 miliar, meningkat 12,11% dibandingkan periode sama tahun lalu yakni Rp709,39 miliar.
Dari jumlah tersebut, biaya terbesar berasal dari pos personalia yang mencapai Rp600,66 miliar atau naik 7,23% secara tahunan (year on year/YoY). Adapun, biaya fasilitas kantor berkontribusi Rp110,93 miliar per kuartal III/2024.
Di sisi lain, emiten BUMN Karya ini juga terus berupaya mengurangi beban keuangan. Salah satunya dengan melunasi sebagian nilai pokok atas utang obligasi.
“Kami pada 2024 ini juga sudah melakukan pembayaran terhadap beberapa pinjaman atas surat berharga kami, kurang lebih secara total sekitar Rp1,1 triliun hingga Rp1,2 triliun yang sudah kami lunasi,” kata Mahendra.
Langkah tersebut diharapkan mampu mengurangi tekanan dari sisi beban keuangan, khususnya beban pendanaan yang sepanjang periode Januari hingga September 2024 mencapai Rp2,81 triliun atau naik 18,24% secara tahunan.