Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 ditutup melemah ke level 537,72 pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (21/11/2024). Pelemahan indeks kali ini ditekan koreksi saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pukul 16.00 WIB, indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia ini terkoreksi 0,88% ke level 537,72 pada penutupan perdagangan.
Indeks Bisnis-27 bergerak di kisaran paling bawah di level 537,72 hingga sempat menyentuh level tertingginya hari ini di angka 543,69.
Dari 27 konstituen, terdapat 9 saham di zona hijau atau menguat, 16 saham parkir di zona merah dan 2 saham lainnya stagnan.
Adapun, kapitalisasi pasar dari Indeks Bisnis-27 saat ini berada di kisaran Rp4.427,76 triliun dengan nilai transaksi harian mencapai sekitar Rp4,93 triliun.
Saham BRPT terkoreksi 4,76% ke level Rp800 per lembar saham. BRPT menghimpun transaksi dengan nilai Rp88 miliar yang melibatkan 107 juta lembar saham.
Baca Juga
Sementara itu, MAPI terkoreksi 3,13% ke level Rp1.550 per lembar. MAPI menghimpun transaksi dengan nilai sebesar Rp17 miliar yang melibatkan 11 juta lembar saham.
Selain itu, kinerja saham BRIS susut 2,89% ke level Rp2.690 per lembar. BRIS menghimpun transaksi sebesar Rp88 miliar yang melibatkan 32 juta lembar saham.
Di sisi lain, PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk. (ISAT) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) menjadi penopang indeks kali ini. Saham ISAT dan HEAL masing-masing menguat 5,04% dan 3,63%.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambrol 0,55% ke level 7.140,91 pada perdagangan Kamis (21/11/2024). Saham big banks seperti BBRI, BBCA dan BMRI terjun ke zona merah, bersama dengan saham batu bara seperti ADRO dan BUMI.
Berdasarkan data RTI Infokom, sebanyak 231 saham menguat, 316 saham melemah dan 244 saham stagnan sampai penutupan perdagangan.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.140 sampai dengan 7.209. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp12.013 triliun.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.