Bisnis.com, JAKARTA – Rencana aksi go private atau delisting saham emiten Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) masih jalan di tempat. Terbaru, pemegang saham akan kembali memperpanjang periode penawaran tender sukarela.
Direktur Utama Nusantara Infrastructure M. Ramdani Basri menjelaskan masih terdapat 6.110 pemegang saham yang belum berpartisipasi dalam proses tender offer sebelumnya. Adapun, emiten berkode saham META itu sudah melakukan dua kali penawaran tender sukarela.
Kondisi itu membuat PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTIS), selaku pemegang saham pengendali META, akan kembali melakukan permohonan perpanjangan penawaran tender kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Pada November 2024, perseroan memohon perpanjangan penawaran tender sukarela tahap selanjutnya oleh MPTIS yang saat ini sedang dalam proses pengajuan ke OJK,” ujarnya dalam paparan publik, Kamis (21/11/2024).
Sampai dengan saat ini, belum ada jadwal periode penawaran tender sukarela lantaran perusahaan masih menunggu persetujuan lebih lanjut dari OJK.
Hal tersebut juga berkaitan dengan ketentuan dalam Pasal 17 ayat (2) Peraturan OJK No.54/2015 tentang penawaran tender sukarela yang menyatakan masa voluntary tender offer dapat diperpanjang paling lama 90 hari, kecuali disetujui lain oleh OJK.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur Utama Metro Pacific Tollways Indonesia Denn Charly Gonzales Espanola menegaskan pihaknya akan tetap melangsungkan penawaran tender sukarela hingga META memenuhi persyaratan go private.
Dalam perkembangan lain, META melalui entitas anak yaitu PT Margautama Nusantara (MUN) yang tergabung dalam konsorsium Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) dan GIC Pte. Ltd, telah mengambil alih 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol atau JTT sebesar Rp15,75 triliun.
Konsorsium MPTC – GIC telah meneken conditional share purchase agreement (CSPA) pada 28 Juni 2024. Konsorsium ini terdiri atas MUN, PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS), dan Warrington Investment Pte. Ltd.
MUN merupakan anak usaha dari PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Grup Salim. Sementara itu, Warrington Investment adalah anak usaha GIC Ventures yang bermarkas di Singapura.
---------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.