Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indika Energy (INDY) Sebut Produksi Batu Bara Cenderung Flat 13 Tahun ke Depan

Indika Energy (INDY) memperkirakan produksi batu bara perseroan cenderung flat sampai 13 tahun ke depan.
PT Indika Energy Tbk. (INDY) memperkirakan produksi batu bara perseroan cenderung flat sampai 13 tahun ke depan. /Indika
PT Indika Energy Tbk. (INDY) memperkirakan produksi batu bara perseroan cenderung flat sampai 13 tahun ke depan. /Indika

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indika Energy Tbk. (INDY) memperkirakan produksi batu bara perseroan akan cenderung flat sampai 13 tahun ke depan.

Wakil Direktur Utama Indika Energy Azis Armand menuturkan target produksi batu bara INDY saat ini sesuai dengan RKAB yang telah direvisi adalah sebesar 30,5 juta ton. Menurutnya, kondisi tambang INDY saat ini cukup kering sehingga membuat produksi berjalan lancar.

"Insyaallah 2024 ini kami akan mencapai RKAB yang kami rencanakan," kata Azis di Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Dia melanjutkan, anak usaha INDY PT Kideco Jaya Agung terus melakukan eksplorasi. Menurutnya, Kideco memiliki cadangan batu bara sekitar 400 juta ton, dengan sisa izin atau remaining license sekitar 10 tahun.

"Jadi kalau 400 juta ton, dengan produksi 30 juta ton, itu kan mine life 13 tahun lagi. Tapi kami terus melakukan eksplorasi," ucap Azis.

Dia melanjutkan, dengan asumsi tersebut, maka INDY jumlah produksi batu bara INDY akan flat, yaitu sebesar kurang lebih 30 juta ton untuk 13 tahun mendatang.

Sebagai informasi, pada 9 bulan 2024, INDY memproduksi 23,4 juta ton batu bara. Produksi ini naik 5,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 22,3 juta ton.

Dari sisi penjualan, Kideco menjual 23,2 juta ton batu bara pada periode Januari-September 2024, meningkat 2,7% dibandingkan dengan 22,6 juta ton batu bara pada 9 bulan 2023.

Meski demikian, harga jual rata-rata batu bara di 9 bulan 2024 menurun 19,9% menjadi US$60,6 per ton batu bara, dibandingkan harga rata-rata US$75,7 per ton pada 9 bulan 2023.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper