Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 7.349,58 pada Rabu (13/11/2024). Kenaikan ini diikuti oleh menguatnya saham-saham perbankan big caps, seperti BMRI, BBCA, hingga BBNI.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka menguat sebesar 0,38% atau 27,59 poin menuju 7.249,58 sesaat setelah pembukaan. Pada hari ini, IHSG dibuka pada level 7.322,90 dan sempat bergerak ke posisi 7.359,15.
Tercatat, sebanyak 232 saham menguat, 200 saham menurun, dan 182 saham stagnan. Kapitalisasi pasar alias market cap tercatat mencapai Rp12.408,94 triliun.
Di tengah kenaikan indeks, saham berkapitalisasi jumbo seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) naik sebesar 1,57% ke level Rp6.475. Posisi ini diikuti saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turut meningkat 0,74% menuju Rp10.225.
Setali tiga uang, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 0,67% menjadi Rp4.530 dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terapresasi sebesar 0,61% ke level Rp4.960.
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memproyeksikan IHSG akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat. Dia memperkirakan level support indeks berada di level 7.182 dan resistance pada 7.386.
“Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk bullish harami serta indikator stochastic golden cross pada area oversold. Ini mengartikan IHSG berpeluang besar melanjutkan kenaikannya,” pungkasnya.
Reliance memperkirakan saham yang akan mengalami kenaikan beberapa hari mendatang, antara lain DEWA, ITMG, PANI, dan ASII.
Sementara itu, Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman memandang IHSG berpotensi melemah hari ini karena menunggu data inflasi AS nanti malam. Level support indeks berada di rentang 7.240–7.280 dan resistance 7.380–7.420.
Saham pilihan atau top picks BNI Sekuritas untuk perdagangan ini meliputi saham BRMS, TINS, TLKM, PTRO, KPIG, dan ICBP.
-----
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.