Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BEI: PHE, Inalum, & PalmCo Diharapkan Gelar IPO 2025

BEI berharap BUMN ataupun entitas anak korporasi pelat merah dengan size besar dapat menggelar IPO pada 2025.
Direktur Penilaian Perusahaan Tercatat Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna (kiri), dan Direktur Utama BEI Iman Rachman berbincang dengan wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (6/9/2024). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.
Direktur Penilaian Perusahaan Tercatat Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna (kiri), dan Direktur Utama BEI Iman Rachman berbincang dengan wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (6/9/2024). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman berharap entitas anak BUMN, seperti PT Pertamina Hulu Energi, subholding pertambangan MIND ID, hingga PalmCo dapat menggelar penawaran umum perdana saham pada 2025.

Iman menuturkan bahwa sejauh ini belum ada perusahaan pelat merah yang masuk dalam antrean initial public offering (IPO) sepanjang  2024. Oleh karena itu, dia berharap ada BUMN dengan valuasi besar yang dapat melantai di Bursa pada tahun depan. 

"Kami berharap pada 2025, anak perusahaan Pertamina, Inalum [subholding MIND ID], dan PTPN mungkin bisa tercatat di Bursa karena kalau dilihat market cap kita didorong oleh perusahaan-perusahaan besar yang likuid. Tentu saja yang paling ditunggu adalah BUMN di samping swasta," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/10/2024).

Menurutnya, BEI sangat menantikan keberlanjutan program pemerintah terhadap emiten BUMN guna memastikan tiap entitas memiliki kinerja tepat sasaran. Selain itu, Kementerian BUMN dapat mendorong perusahaan pelat merah baru untuk melantai. 

Dia juga menjelaskan bahwa saat ini terdapat 14 BUMN yang melantai di Bursa, sedangkan 23 emiten merupakan entitas anak pelat merah. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia yang memiliki 28 perusahaan pelat merah di pasar saham. 

"Kami harap bahwa siapa pun menteri baru BUMN bisa menindaklanjuti program-program BUMN tersebut dan berkelanjutan. Dan, tentu saja kami berharap dari pemerintah yang baru ini ada tambahan suplai terutama untuk BUMN dengan size besar," ucapnya. 

Toto Pranoto, Associate Director BUMN Research Group Lembaga Management Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (UI), menilai IPO dari BUMN atau anak usaha menjadi harapan bagi investor karena dapat meningkatkan likuiditas di pasar modal.

“Calon emiten pelat merah yang ditunggu tentu adalah yang bisa memberikan efek signifikan, paling tidak setara dengan saham yang masuk LQ45,” ujarnya kepada Bisnis.

Menurutnya, salah satu anak usaha BUMN yang berpotensi IPO adalah PT Pupuk Kaltim. Sebab, perusahaan ini merupakan salah satu produsen pupuk terintegrasi terbesar di Asia Tenggara dengan kinerja solid dan rencana ekspansi yang menjanjikan.

Dia juga menilai IPO perlu menjadi salah satu prioritas bagi pemerintahan Prabowo-Gibran, terutama apabila momentum pasar berada dalam kondisi yang tepat, seperti pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil atau situasi keuangan global membaik.

Pengamat BUMN dari Datanesia Institute Herry Gunawan menambahkan bahwa peluang IPO perusahaan negara sejatinya terbuka lebar, karena banyak entitas anak BUMN yang mencatatkan kinerja impresif.

Kendati demikian, dia menilai diperlukan komitmen besar dari induk perusahaan negara untuk mempersiapkan anak usahanya melantai di BEI.

“Dengan pembentukan holding, hanya perusahaan holding yang berstatus BUMN dan entitas di bawahnya tidak. Untuk itu, peluang IPO menjadi lebih besar, tetapi holding harus legawa karena aspek transparansi akan makin ketat,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper