Bisnis.com, JAKARTA – Aksi penawaran umum perdana saham yang ditempuh calon emiten terafiliasi Sugianto Kusuma alias Aguan, yakni PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) diperkirakan meraih antusiasme tinggi dari investor.
Bangun Kosambi Sukses merupakan anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang merupakan perusahaan kongsi Agung Sedayu dan Salim Group. PANI saat ini tercatat memiliki 51% saham Bangun Kosambi.
Bangun Kosambi akan menawarkan sebanyak-banyaknya 566.894.500 saham atau setara 10% saham kepada publik. Adapun, harga penawaran awal atau bookbuilding berada di rentang Rp3.000 hingga Rp4.060 per saham.
Dengan banderol tersebut, perseroan berpeluang meraih dana Rp1,7 triliun hingga Rp2,3 triliun. Masa penawaran bakal berlangsung pada 13 – 20 Desember 2024, dengan perkiraan penawaran umum pada 3–9 Januari 2025 dan listing 13 Januari 2025.
Tim Riset Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer mengatakan optimisme pasar terhadap saham initial public offering (IPO) cenderung suportif, dengan sentimen serta katalis yang kuat khususnya terkait kebijakan suku bunga.
“Kami kira ini menjadi momentum yang cukup bagus untuk IPO anak usaha PANI,” ujar Mifathul saat dihubungi, Rabu (18/12/2024).
Baca Juga
Menurutnya, hal tersebut juga didukung oleh bisnis perusahaan yang berfokus pada pengembangan kawasan Central Business District Kosambi (CBDK). Berlokasi di Jabodetabek, CBDK dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang menarik.
Oleh karena itu, dia menambahkan bahwa keberhasilan IPO juga tergantung dari sentimen pasar properti dan minat investor terhadap prospek kawasan tersebut.
“Kenaikan harga saham induk usahanya yaitu PANI, turut memberikan pengaruh positif pada antusiasme pasar terhadap penawaran saham ini,” pungkas Miftahul.
Meskipun pasar properti saat ini cenderung konservatif, Miftahul memandang portofolio proyek yang solid dan prospek pertumbuhan kawasan menjadi katalis kuat untuk menarik investor. Faktor lain, seperti efisiensi biaya, lokasi strategis, dan stabilitas ekonomi juga berperan penting dalam menentukan antusiasme pasar.
Tim Riset Stockbit menyatakan valuasi kapitalisasi pasar CBDK saat IPO masih lebih rendah dibandingkan dengan net asset value (NAV) yang mencapai Rp107 triliun. Adapun discount to NAV mencapai sekitar 78% hingga 84%.
Stockbit menghitung bahwa dengan melepas 566,89 juta saham baru di kisaran harga Rp3.000 – Rp4.060 per saham, perolehan dana IPO CBDK berada di level Rp1,7 – Rp2,3 triliun dengan valuasi sekitar Rp17 hingga Rp23 triliun.