Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Melemah Sentuh Rp15.677, Dolar AS Menguat Tipis

Rupiah ditutup melemah ke level Rp15.677,5 pada perdagangan hari ini, Kamis (10/10/2024). Rupiah melemah bersama beberapa mata uang Asia lainnya.
Rupiah ditutup melemah ke level Rp15.677,5 pada perdagangan hari ini, Kamis (10/10/2024). Rupiah melemah bersama beberapa mata uang Asia lainnya. Bisnis/Suselo Jati
Rupiah ditutup melemah ke level Rp15.677,5 pada perdagangan hari ini, Kamis (10/10/2024). Rupiah melemah bersama beberapa mata uang Asia lainnya. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah ke level Rp15.677,5 pada perdagangan hari ini, Kamis (10/10/2024). Rupiah melemah bersama beberapa mata uang Asia lainnya.

Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah 0,31% ke Rp15.677,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,02% ke 102,94.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang naik 0,09%, dolar Singapura turun 0,12%, dolar Taiwan naik 0,09%, won Korea Selatan turun 0,25%, dan dolar Hong Kong naik 0,01%.

Kemudian rupee India turun 0,01%, peso Filipina turun 0,54%, yuan China menguat 0,02%, ringgit Malaysia turun 0,36%, dan baht Thailand turun 0,22%.

Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan rupiah masih sulit bergerak ke bawah Rp15.500 per dolar AS.

Sentimen menurutnya datang dari fokus pasar ke arah kebijakan fiskal Tiongkok. Kementerian Keuangan Tiongkok dikabarkan mempersiapkan paket stimulus fiskal yang diperkirakan mencapai 1-2 triliun yuan di pekan ini.

Selain itu, risiko fluktuasi harga komoditas energi juga masih membayangi. Eskalasi konflik geopolitik di Timur Tengah akan ditentukan oleh hasil pertemuan Pemerintah Israel dengan AS yang tengah berlangsung di Washington D.C.

Peningkatan eskalasi akan berdampak pada lonjakan harga komoditas energi, khususnya minyak. Kondisi ini tidak menguntungkan bagi bank-bank sentral yang mengharapkan berlanjutnya tren penurunan inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper