Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cek Sektor Saham Pilihan Lo Kheng Hong hingga Dirut BEI

Direktur Utama BEI Iman Rachman dan investor kawakan Lo Kheng Hong kompak memilih saham di sektor perbankan sebagai saham pilihan.
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati pergerakan harga saham dan obligasi di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis (5/9/2024)./JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Investor kawakan Lo Kheng Hong hingga Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman diketahui memiliki sektor saham pilihan dalam berinvestasi.

Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam BNI Investor Daily Summit 2024 menuturkan apabila berbicara mengenai saham, maka dirinya adalah orang yang sangat percaya dengan fundamental.

"Yang akan terus hidup adalah financial sector. Jadi banking akan saya hold dalam waktu lama," kata Iman, Selasa (8/10/2024).

Senada dengan Iman, Direktur Wholesale dan International Banking PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga memilih saham sektor perbankan untuk dimiliki dalam waktu yang lama.

Sementara itu, investor kawakan Lo Kheng Hong menuturkan salah satu saham yang akan digenggam selamanya adalah perbankan.

"Karena perbankan [kinerjanya] sangat baik. Labanya begitu besar dan setiap tahun selalu tumbuh sangat besar," ucap Lo Kheng Hong.

Lo Kheng Hong juga menuturkan valuasi saham perbankan masih cukup murah. Dia juga menuturkan dirinya menjadi pemegang saham dua bank swasta terbesar kedua dan ketiga di Indonesia.

Adapun berdasarkan data pemegang saham terbesar CIMB Niaga, nama Lo Kheng Hong menjadi pemegang saham terbesar ke-9 PT CIMB Niaga Tbk. (BNGA). Lo Kheng Hong tercatat memiliki sejumlah 25,36 juta saham BNGA, atau setara dengan 0,10% per akhir Agustus 2024.

Selain di BNGA, Lo Kheng Hong juga tercatat menggenggam sejumlah 122,09 juta saham PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) yang menjadikannya pemegang saham terbesar ke-8 NISP. Jumlah saham tersebut setara dengan 0,53% kepemilikan. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper