Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rumor Merger GOTO-Grab, Patrick Walujo Pilih Fokus Ekspansi

CEO GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Patrick Walujo menanggapi rumor merger antara GOTO dengan Grab.
Direktur Utama sekaligus CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Patrick Walujo. /Bisnis-Hendri T. Asworo
Direktur Utama sekaligus CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Patrick Walujo. /Bisnis-Hendri T. Asworo

Bisnis.com, JAKARTA — Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo menanggapi rumor penggabungan usaha atau merger antara GOTO dengan Grab.

Patrick menuturkan GOTO menyadari adanya spekulasi media yang berulang mengenai diskusi potensial terkait merger dan akuisisi ini.

"Saya ingin merujuk para investor dan analis pada keterbukaan informasi yang kami buat di Bursa Efek Indonesia pada Februari lalu, ketika kami diminta oleh BEI menanggapi rumor tersebut. Sejak saat itu tidak ada perubahan," kata Patrick dalam conference call GOTO, Rabu (13/3/2025).

Dia melanjutkan GOTO terus fokus pada ekspansi bisnis perseroan. Menurutnya, pasar Indonesia masih memiliki banyak potensi.

Patrick juga menyebut GOTO berupaya untuk terus memperkuat kepemimpinan pasar mereka di Indonesia, mengembangkan bisnis fintech mereka agar menjadi solusi keuangan paling populer di Indonesia, serta meningkatkan profitabilitas GOTO.

"Ini adalah pekerjaan yang besar, tetapi kami yakin dengan kemampuan kami untuk mewujudkannya, dan kami akan terus fokus pada hal tersebut," ujar Patrick.

Lebih lanjut, Patrick menuturkan GOTO tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut mengenai rumor dan spekulasi pasar.

Analis JP Morgan Henry Wibowo, Ranjan Sharma dan kawan-kawan dalam risetnya menjelaskan pihaknya meyakini manajemen GOTO saat ini, yang dipimpin oleh Patrick Walujo memiliki kemungkinan lebih besar untuk melakukan merger dan akuisisi yang dilaporkan media. Hal ini mengingat divestasi 75% saham Tokopedia ke TikTok pada Desember 2023.

"Jika M&A ini terjadi, kami memperkirakan bahwa transaksi tersebut kemungkinan akan berupa kombinasi antara pertukaran saham dan penawaran tender tunai," tulis JP Morgan.

Sebagai informasi, kabar merger antara GOTO dan Grab telah berhembus sejak tahun 2020. Setidaknya, telah tiga kali kabar merger antara Grab dan GOTO beredar.

Isu merger pertama berembus pada tahun 2020. Kala itu, Financial Times melaporkan Gojek dan Grab telah melakukan pembicaraan selama setidaknya dua tahun untuk merger.

Pembicaraan merger kedua perusahaan ini tak lepas dari campur tangan pendiri SoftBank yaitu Masayoshi Son kala itu. Masayoshi Son saat itu diketahui meningkatkan tekanannya ke salah satu pendiri Grab, Anthony Tan untuk membuat 'gencatan senjata' terhadap Gojek.

Adapun kabar merger kedua GOTO kembali ke permukaan pada Februari tahun lalu. Saat itu, manajemen GOTO mengatakan pihaknya baru mengetahui adanya berita terkait isu merger tersebut di media massa.

Kabar merger ketiga mencuat di awal tahun ini. Melansir Bloomberg, kedua perusahaan itu sebelumnya dikabarkan tengah menargetkan untuk menyelesaikan diskusi merger tahun ini. Seorang eksekutif yang terlibat dalam pembicaraan tersebut menuturkan kesepakatan merger harus terjadi pada 2025 atau tidak sama sekali.

"Seorang eksekutif dari Provident Capital Partners, salah satu investor GOTO, memimpin pembicaraan," tulis Bloomberg.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper