Peluang IPO Vidio
Di sisi lain, JP Morgan meyakini bahwa Emtek Grup memiliki peluang besar untuk membawa Vidio mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) di masa mendatang.
Kabar mengenai peluang IPO Vidio sejatinya telah berembus sejak 2022. Namun, pada Juni 2023, manajemen SCMA selaku induk dari Vidio menyatakan belum memiliki rencana IPO dalam waktu dekat lantaran layanan OTT ini dianggap belum profitable.
SCMA lantas menyiapkan sejumlah rencana bisnis untuk memacu kinerja Vidio. Salah satunya dengan menggandakan jumlah pelanggan dalam kurun 2 hingga 3 tahun ke depan.
Berdasarkan laporan The Business Time pada Mei 2024, Direktur Utama SCMA Sutanto Hartono menargetkan Vidio meraih 8 juta pelanggan selama 2 – 3 tahun ke depan. Dia pun menyatakan Vidio akan melantai di Bursa ketika sentimen pasar mulai membaik.
Selain menggenjot jumlah pelanggan, Vidio juga tengah berupaya melakukan penghimpunan pendanaan baru pada tahun ini. Langkah tersebut dilakukan untuk menopang ekspansi dan pertumbuhan layanan streaming perseroan.
Manajemen SCMA, dalam paparan publik yang digelar pada Juni 2024, menyatakan bahwa perseroan meyakini Vidio akan terus bertumbuh, sehingga memberikan kontribusi terhadap kinerja pendapatan perseroan.
Baca Juga
“Kami berharap selain dari peningkatan pendapatan iklan, juga berasal dari subscription revenue dari Vidio karena kami optimistis Vidio akan terus bertumbuh dan berkembang, salah satunya bisnis dari revenue subscription,” ujar manajemen SCMA.
Pada 2024, SCMA mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp375 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan studio baru, pengembangan studio, serta memperbaiki LED dan lighting yang dimiliki perusahaan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.