Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah di Zona Merah: Saham BMRI, BBCA, hingga ASII Anjlok

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan, Jumat (27/9/2024).
Seorang investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Seorang investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan, Jumat (27/9/2024). Saham BMRI, BBCA, hingga ASII ditutup melemah pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG ditutup melemah 0,61% atau turun 47,59 poin ke level 7.696,91. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak pada rentang 7.663,47 hingga 7.745,24.

Terdapat 246 saham menguat, 312 saham melemah, dan 243 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp12.911 triliun.

Dari jajaran emiten dengan kapitalisasi besar atau big caps, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) ditutup melemah 1,74% ke level Rp7.050 per saham. Saham lain yang juga melemah hari ini adalah saham BBCA yang turun 0,47% ke level Ro10.650 per saham.

Pelemahan juga dialami oleh saham TLKM yang turun 3,79% ke level Rp3.050 per saham. Selain itu, saham BBNI juga melemah 2,68% ke level Rp5.450, AMMN turun 5,69% ke level Rp9.525, dan saham ASII turun 2,85% ke level Rp5.100 per saham.

Di sisi lain, saham BBRI ditutup menguat 0,99% ke level Rp5.100, saham ADRO naik 3,44% ke level Rp3.910, dan saham MDKA naik 4,25% ke level Rp2.700.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan indeks IHSG bergerak melemah karena aksi profit taking turut memberikan warna jelang akhir pekan ini.

Pasar juga bersikap wait and see jelang berakhirnya September dan memasuki Oktober, ketika pada Oktober nanti akan terjadi transisi pemerintahan baru sehingga hal ini menjadi perhatian pasar terhadap pemerintahan presiden terpilih, Prabowo Subianto, dan susunan kabinetnya. 

Sementara itu, posisi utang pemerintah mengalami penurunan. Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa posisi utang pemerintah per akhir Agustus 2024 mencapai Rp 8.461,93 triliun dan rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 38,49%. 

Angka ini menurun dari rasio utang terhadap PDB bulan sebelumnya yang sebesar 38,68%. Hal ini menurut Pilarmas Investindo Sekuritas menunjukkan bagaimana pemerintah mengelola utang dengan baik dan ini akan menopang indeks IHSG agar tidak terkoreksi lebih dalam.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper