Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah: BBRI, BMRI, hingga BREN Ambles ke Zona Merah

IHSG ditutup melemah meski sempat menyentuh level all time high di level 7.740,90 pada perdagangan hari ini, Rabu (25/9/2024).
Seorang investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Seorang investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada Rabu (25/9/2024). IHSG sempat menyentuh level all time high pada perdagangan hari ini di 7.740,90. Saham BBRI, BMRI, hingga BREN ditutup melemah hari ini.

Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG berada pada posisi 7.740,90 atau turun 0,48%. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 7.633-7.779.

Tercatat, 228 saham menguat, 370 saham melemah, dan 200 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp12.940,86 triliun.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan dengan nilai Rp3,2 triliun. Akan tetapi, saham BBRI mengalami pelemahan 3,62% hari ini dan ditutup pada level Rp5.325 per saham.

Saham lain yang juga turun hari ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang mencapai Rp1,4 triliun. Sama seperti saham BBRI, saham BMRI ditutup melemah 3,03% ke level Rp7.200 per saham hari ini.

Saham lain yang juga melemah hari ini adalah saham BBNI yang turun 3,45% ke level Rp5.600 per saham. Selain saham-saham tersebut, saham BREN milik Prajogo Pangestu dan ASII juga ditutup melemah hari ini, dengan saham BREN turun 3,46% ke level Rp6.975 per saham dan saham ASII turun 0,95% ke level Rp5.225 per saham.

Sementara itu, saham lain yang juga menguat hari ini adalah saham BBCA yang naik 0,46% ke level Rp10.850 per saham, saham GOTO naik 4,76% ke level Rp66, dan saham TLKM yang meningkat 0,95% ke level Rp3.190 per saham.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan bursa regional Asia bergerak mixed yang ditopang paket stimulus ekonomi dari bank sentral Tiongkok (PBoC). PBoC meluncurkan paket stimulus moneter yang komprehensif untuk menghidupkan kembali ekonomi dan memulihkan kepercayaan pasar.

Hal tersebut sebagai upaya untuk  mencapai target pertumbuhan ekonomi Tiongkok sekitar 5% di tahun ini. Alhasil bank sentral China (PBoC) meluncurkan langkah-langkah baru untuk mendukung pertumbuhan ekonominya.

Dimana langkah-langkah tersebut termasuk pemotongan rasio persyaratan cadangan sebesar 50bps dan menurunkan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah sebesar 30 basis poin menjadi 2%. 

PBoC juga berencana untuk menurunkan biaya pinjaman hingga US$5,3 triliun dalam hipotek dan melonggarkan aturan untuk pembelian rumah kedua.

Sementara itu, dari Jepang, pasar fokus atas pernyataan dari Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda yang mengungkapkan punya waktu untuk menilai perkembangan pasar dan ekonomi sebelum menyesuaikan kebijakan moneter dan BOJ tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

BoJ juga memperingatkan risiko eksternal seperti meningkatnya volatilitas di pasar keuangan dan ketidakpastian apakah ekonomi AS dapat mencapai soft landing.

Sementara itu, dari dalam negeri, indeks IHSG mengalami koreksi. Terkoreksinya saham-saham emiten besar perbankan turut menekan indeks yang tampaknya diwarnai aksi profit taking indeks pada sesi awal perdagangan hari ini.

Pasar tampaknya mencermati stimulus yang agresif oleh China akan dapat berimbas memberikan daya tarik investor masuk ke China. PBoC memperkenalkan dua instrumen baru untuk meningkatkan pasar modal.

Pertama adalah sebesar 500 miliar yuan, yang memungkinkan dana perusahaan asuransi, dan pialang untuk mendapatkan akses lebih mudah ke pendanaan guna membeli saham.

Kedua, menyediakan hingga 300 miliar yuan dalam pinjaman murah dari PBoC kepada bank-bank komersial untuk membantu mereka mendanai pembelian saham oleh entitas lain dan program pembelian kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper