Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 7.207,35 pada perdagangan hari ini, Rabu (18/12/2024). Saham berkapitalisasi jumbo seperti BREN, TPIA, PANI, dan BBCA juga terpantau membukukan kenaikan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka menguat sebesar 0,69% atau 49,62 poin ke posisi 7.207,35 sesaat setelah pembukaan. Pada hari ini, IHSG dibuka di level 7.168,97 dan sempat bergerak ke 7.210,62.
Tercatat, sebanyak 282 saham menguat, 167 saham menurun, dan 497 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.472 triliun.
Di tengah kenaikan indeks, saham berkapitalisasi pasar jumbo seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) juga tumbuh 2,84% ke level Rp9.050. Posisi itu diikuti oleh saham PT Chandra Asri Paficic Tbk. (TPIA) yang naik 2,28% ke Rp7.850.
Selanjutnya ada saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang membukukan kenaikan sebesar 2,20% menuju level Rp16.250, dan saham PT Bank Centra Asia Tbk. (BBCA) masih meningkat 1,01% ke posisi Rp10.000.
Sementara itu, saham dengan kapitalisasi besar yang menurun dipimpin oleh saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dengan koreksi 0,56% ke Rp8.950.
Baca Juga
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyampaikan bahwa setelah membentuk pola black marubozu pasca three black crows, indeks komposit atau IHSG menunjukkan tekanan jual yang relatif masih kuat.
“Pola ini mengindikasikan tekanan jual masih relatif besar. Belum terlihat ada indikasi meredanya tekanan jual,” ujarnya dalam publikasi riset harian.
Dia memperkirakan level teknikal utama untuk perdagangan hari ini tercatat di resistance 7.200, dengan pivot 7.150, dan support berada di level 7.100.
Menurutnya, sentimen negatif dari eksternal seperti antisipasi hasil rapat FOMC dan pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis dini hari (19/12/2024) diperkirakan membebani pasar.
Tekanan juga dipengaruhi oleh faktor non-fundamental. Pengetatan likuiditas diperkirakan terjadi akibat initial public offering (IPO) dari tiga calon emiten yakni CBDK, DGWG, dan RATU yang dijadwalkan pada pekan pertama Januari 2025.
Valdy menyatakan, dengan nilai emisi total hingga Rp4 triliun, kondisi ini menyebabkan penurunan minat beli saham pada dua pekan terakhir Desember 2024.
Dalam kondisi pasar yang masih cenderung tertekan, Phintraco menyarankan investor untuk mencermati saham-saham potensial seperti BRPT, EXCL, ISAT, JPFA, dan KLBF untuk peluang perdagangan harian alias trading.
Sementara itu, Retail Research Analyst BNI Sekuritas Muhammad Lutfi Permana menilai IHSG menghadapi tekanan teknikal dengan potensi pelemahan lebih lanjut.
Menurut Lutfi, area support IHSG hari ini berada di kisaran 7.118-7.100, sedangkan resistance berada di 7.195-7.215. Pengumuman BI rate yang diperkirakan tetap di 6% menjadi salah satu katalis lokal yang dapat memengaruhi pergerakan indeks.
__________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.