Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Elaine Low Anak Bungsu Low Tuck Kwong yang Terima Hibah 22% Saham BYAN

Low Tuck Kwong menghibahkan sebagian sahamnya di Bayan Resources (BYAN) kepada anaknya Elaine Low dalam rangka suksesi jangka panjang perusahaan keluarga.
Arlina Laras,Ibad Durrohman
Arlina Laras & Ibad Durrohman - Bisnis.com
Kamis, 29 Agustus 2024 | 16:10
Low Tuck Kwong menghibahkan sebagian sahamnya di Bayan Resources (BYAN) kepada anaknya Elaine Low dalam rangka suksesi jangka panjang perusahaan keluarga.
Low Tuck Kwong menghibahkan sebagian sahamnya di Bayan Resources (BYAN) kepada anaknya Elaine Low dalam rangka suksesi jangka panjang perusahaan keluarga.

Bisnis.com, JAKARTA — Taipan batu bara Dato Low Tuck Kwong menghibahkan sebagian kepemilikan sahamnya di PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) kepada anak bungsunya Elaine Low dalam rangka suksesi jangka panjang perusahaan keluarga.

Berdasarkan Real-Time Billionaires List di Forbes, harta kekayaan keluarga ini telah mencapai US$24,2 miliar atau setara dengan Rp372,89 triliun.

Karena kekayaannya itu, Low Tuck sukses berada di urutan ke-4 orang terkaya di Indonesia, di bawah Budi Hartono dan Michael Hartono (Duo Hartono), pendiri Grup Djarum per Kamis (29/8/2024).

Sebagai salah satu anak orang terkaya di Indonesia, Elaine bertanggungjawab atas The Farrer Park Company, bisnis penyumbang harta kekayaan terbesar keluarga di sektor kesehatan dan gaya hidup alias lifestyle.

Perempuan yang merupakan lulusan magister The Lee Kuan Yew School of Public Policy pada 2014 ini, tergabung dalam afiliasi asosiasi akuntan profesional dan anggota dari Institute of Singapore Chartered Accountants.

Berkat latar belakang pendidikan yang mendukung, tak heran jika Elaine dipercaya untuk memimpin perusahaan spesialis medis dan perhotelan swasta ternama.

Perusahaan ini yang mengendalikan Farrer Park Hospital dan One Farrer Hotel berstandar bintang lima Singapura. 

Melansir dari Tatler Asia, dia bercerita soal konsep penggabungan antara hotel dan rumah sakit dalam satu kompleks ini emang menjadi model bisnis unik yang diinginkan keluarganya. 

“Kami kebetulan mengenal tim di balik TFPC, yang terdiri dari beberapa dokter keluarga saya, dan kami percaya bahwa mereka memiliki filosofi dan pendekatan yang tepat dalam memajukan proyek,” kata Elaine, Rabu (3/3/2023). 

Investasi pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur negara sekaligus dan memobilisasi sumber daya, seakan mempercepat pertumbuhan grup bisnisnya jadi layanan kesehatan terbaik Asia Tenggara bahkan dunia.

Profil The Farrer Park Company

Melansir dari situs resmi perusahaan, lokasi Farrer Park adalah situs bersejarah Singapura, di mana rangkaian peristiwa olahraga, politik dan penerbangannya selama 180 tahun terakhir terjadi di wilayah ini. 

Pada akhirnya, Farrer Park mengalami perubahan transformatif yang ditandai dengan berdirinya Connexion, kompleks perawatan kesehatan dan perhotelan pertama yang terintegrasi pada 2014 di Singapura. 

Berdasarkan DP Architects, Connexion adalah pusat gaya hidup terintegrasi pertama di Asia. Pengembangan baru oleh DP Design yang mencakup pusat kesehatan spesialis serta hotel dan spa bintang lima yang berupaya menyediakan tempat untuk penyembuhan dan relaksasi dalam satu tujuan.

Fasilitasnya terdiri dari One Farrer Hotel and Spa yang mewah, Rumah Sakit Farrer Park, Pusat Medis Farrer Park sekaligus Owen Link yang merupakan zona ritel dan makanan.

Tujuannya, agar pasien yang dirawat oleh tim spesialis medis dan kesehatan yang berpengalaman di lingkungan yang dirancang dengan cermat.

Sehingga memberikan kenyamanan dan efisiensi sekaligus meningkatkan kesejahteraan, istirahat, dan pemulihan.

Deretan Bisnis Elaine Low 

Selain menjadi bos dari jaringan Farrer Park Medica Center dan bisnis akomodasi lewat One Farrer Hotel, Elaine juga menjabat sebagai direktur Seax.

Ini merupakan sebuah perusahaan provider IT Asia Tenggara yang telah menjalin kerja sama dengan banyak perusahaan teknologi dunia. 

Melansir dari Bisnis, meski dia telah mencopot jabatannya, akan tetapi Elaine pernah menjadi Direktur Eksekutif Metis Energy yang dulunya perusahaan bernama Manhattan Resources, perusahaan sektor energi terbarukan. 

Meski begitu, dia bersama kakaknya Low Yi Ngo dan ayahnya masih berstatus pengendali dan penerima manfaat terbesar dengan porsi kepemilikan 34% atas Kaiyi Investment Pte Ltd dan Energy Resource Investment Pte Ltd. 

Kedua perusahaan tersebut saat ini merupakan investor terbesar Metis Energy dengan total kepemilikan 61,63% saham.

Transaksi Pengalihan saham Bayan Resources (BYAN)

Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) memberikan penjelasan di balik transaksi jumbo Rp100,85 triliun pada perdagangan Rabu (28/2024) di pasar negosiasi.

Sekretaris perusahaan BYAN Jenny Quantero mengungkapkan transaksi tersebut dilatarbelakangi hubungan keluarga antara orang tua dengan anak, dimana pengendali perseroan Dato Low Tuck Kwong sebagai ayah berkeinginan untuk menghibahkan sebagian saham-sahamnya kepada anaknya Elaine Low.

"Tujuan trasaksi tersebut adalah perencanaan suksesi jangka panjang keluarga," kata Jenny dalam keterbukaan informasi, Kamis (29/8/2024).

Jenny melanjutkan, Low Tuck Kwong mengalihkan kepemilikan sahamnya kepada Elanine sebanyak 7.333.333.700 lembar atau setara 22% saham.

Dengan adanya pengalihan saham tersebut, lanjut Jenny, maka jumlah kepemilikan Low Tuck Kwong berubah dari 20.716.816,570 saham menjadi 12.383.482.870 saham, atau dari 62,15% menjadi 40,15% saham.

"Namun demikian Dato Low Tuck Kwong tetap menjadi pemegang saham utama dan pengendali BYAN karena Elanie akan menggunakan semua hak suaranya atas seluruh saham yang dimilikinya sesuai dengan keinginan Dato Low Tuck Kwong," kata Jenny.

Jenny menegaskan tidak ada dampak terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan atas transaksi tersebut.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper