Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bayan Resources (BYAN) Milik Low Tuck Kwong Cetak Laba Bersih US$349,24 Juta

Emiten batu bara milik Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) membukukan laba bersih US$349,24 juta atau setara Rp5,27 triliun sepanjang semester I/2025.
Presiden Direktur PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) Low Tuck Kwong./bayan.com.sg
Presiden Direktur PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) Low Tuck Kwong./bayan.com.sg

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mencatatkan kenaikan pendapatan sepanjang Januari-Juni 2025. kendati begitu, laba bersih emiten batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong itu mengalami penurunan menjadi US$349,24 juta atau setara Rp5,27 triliun (estimasi kurs Rp16.399 per dolar AS).

Melansir laporan keuangan per akhir Juni 2025, pendapatan BYAN tercatat meningkat 5,33% secara tahunan (YoY) menjadi US$1,62 miliar atau setara Rp26,59 triliun dari US$1,53 miliar pada semester I/2024.

Pendapatan emiten batu bara ini sebagian besar diperoleh dari penjualan batu bara ke pihak ketiga sebesar US$1,50 miliar, dan penjualan batu bara ke pihak berelasi sebesar US$109,42 juta.

Seiring naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan BYAN sepanjang 6 bulan pertama 2025 tercatat naik hingga 14,45% YoY menjadi US$1,09 miliar, dari sebelumnya pada semester I/2024 sebesar US$957,25 miliar.

Alhasil, laba bruto BYAN tergerus hingga 9,66% pada paruh pertama 2025 menjadi US$526,30 juta, dari sebelumnya sebesar US$582,56 juta pada semester I/2024.

Setelah dikurangi berbagai macam beban yang dapat diefisiensikan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk BYAN turun 7,30% menjadi US$349,38 juta pada semester I/2025 atau setara Rp5,27 triliun. Adapun laba bersih BYAN pada akhir Juni 2024 tercatat sebesar US$376,76 juta.

Adapun sampai 30 Juni 2025, BYAN mencatatkan penurunan jumlah aset 9,29% menjadi US$3,19 miliar, dari sebelumnya sebesar US$3,52 miliar pada akhir 2024.

Sementara itu, jumlah liabilitas BYAN per semester I/2025 turun 23,49% menjadi US$923,88 juta dari sebelumnya sebesar US$1,20 miliar pada akhir Desember 2024.

Di sisi lain, total ekuitas BYAN turun 1,87% pada 6 bulan pertama 2025 menjadi US$2,27 miliar, dari sebelumnya sebesar US$2,31 miliar pada akhir 2024.

Sebelumnya, BYAN menargetkan akan memproduksi sebanyak 69—72 juta ton batu bara. Manajemen Bayan Resources dalam keterangannya menuturkan volume produksi batu bara pada 2025 diperkirakan meningkat antara 20% hingga 25%, sejalan dengan ekspansi yang berlanjut.

Total produksi batu bara tahun 2025 direncanakan berada dalam kisaran 69—72 juta ton. Sementara itu, volume penjualan batu bara BYAN diperkirakan berada dalam kisaran 70—72 juta ton.

Dengan volume produksi, penjualan, dan proyeksi harga tersebut, BYAN memperkirakan pendapatan pada 2025 akan mencapai US$4,1 miliar hingga US$4,4 miliar.

Di sisi lain, BYAN turut menganggarkan anggaran belanja modal hingga sebesar US$300 juta untuk tahun ini. Dalam panduannya untuk tahun 2025, manajemen BYAN menuturkan bahwa perseroan menganggarkan capex sebesar US$200 juta hingga US$300 juta, yang mayoritas dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur. 

“Alokasi capex untuk pengembangan bangunan dan infrastruktur mencapai 86%,” kata manajemen BYAN beberapa waktu lalu.

Sementara itu, alokasi capex sebanyak 12% untuk peralatan dan mesin, serta 2% untuk peralatan lainnya.

BYAN juga menjelaskan terdapat sejumlah proyek yang akan menggunakan dana capex tersebut. Proyek tersebut seperti proyek relokasi kamp dan workshop di Tabang, Kalimantan Timur dengan nilai US$100—US$150 juta.

______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro