Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

STAR AM Dukung BEI Terapkan Short Selling untuk Genjot Kapitalisasi Pasar

STAR Asset Management mendukung Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk segera menerapkan aturan short selling untuk meningkatkan kapitalisasi pasar.
STAR Asset Management mendukung Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk segera menerapkan aturan short selling untuk meningkatkan kapitalisasi pasar. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
STAR Asset Management mendukung Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk segera menerapkan aturan short selling untuk meningkatkan kapitalisasi pasar. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kapitalisasi pasar saham Indonesia di Kawasan Asia masih tergolong kecil. STAR Asset Management mendukung Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk segera menerapkan aturan short selling.

CEO STAR Asset Management, Hanif Mantiq mengatakan bahwa kapitalisasi pasar saham Indonesia sangat rendah di Kawasan Asia.

"Kita memang termasuk kecil ya. Jadi kalau di dunia lah ya, misalnya untuk versi Asia saja. Kita antara 1-2% saja dari kapitalisasinya. Kalau di Korea itu bisa satu perusahaan sama dengan satu bursa kita. Itu sebagai contoh saja ya. Jadi kapitalisasi kita memang masih sangat rendah," katanya, saat ditanyai Bisnis, di Jakarta, pada Kamis (15/8/2024).

Dia mengatakan bahwa langkah yang dilakukan BEI sejauh ini sudah cukup mengarah untuk meningkatkan kapitalisasi pasar saham RI.

"Jadi saya kira harus menambah seperti ETF, waran terstruktur, dan fasilitas lain. Sekarang kan lagi digodok tentang aturan Short Selling ya," ujarnya.

Adapun dia mengatakan bahwa short selling jangan sampai diartikan negatif, karena sebenarnya bisa membuat investor dari luar banyak masuk ke dalam negeri.

"Short Selling itu jangan diartikan negatif ya. Itu juga syarat investor dari luar masuk ke kita yang lewat ETF. Kita tidak bisa fund ETF dengan fund di luar negeri, kalau kita tidak punya mekanisme short selling," ucapnya.

Dia menjelaskan dengan fasilitas dari BEI, seperti fasilitas short selling, itu akan membuat investor dari luar juga akan lebih banyak masuk ke dalam negeri.

"Karena mereka kan paling takut semacam ada capital control dan yang lain-lain. Saya kira bursa kita termasuk demokratis lah," tambahnya.

Untuk diketahui, short selling adalah transaksi jual beli saham oleh investor yang tidak memiliki saham untuk melakukan transaksi tersebut. Oleh karena itu, teknik Short Selling kerap dilakukan oleh investor berpengalaman.

Mekanisme short selling adalah seorang investor meminjam saham kepada pihak lain, misalnya broker. Setelah itu, saham tersebut dijual dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapat keuntungan.

Pelaku short selling harus bisa melihat pergerakan harga pasar dan memperkirakan kapan harga akan turun. Saat harga sudah turun, investor kemudian membelinya kembali dan mengembalikannya pada broker. Oleh karena itu teknik short selling sangat berisiko.

Direktur Utama BEI Iman Rachman menuturkan sebelumnya, BEI bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berada dalam tahap pembentukan peraturan bursa mengenai transaksi short selling, dan saat ini 19 anggota bursa sudah mengajukan minatnya. 

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper