Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisi-Kisi Holding BUMN Melantai di BEI, Siap IPO Jumbo?

Kementerian BUMN di bawah komando Erick Thohir memberikan bocoran peluang IPO mulai dari Pelindo, InJourney, hingga MIND ID.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian BUMN di bawah komando Erick Thohir memberikan kisi-kisi adanya peluang penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dari perusahaan pelat merah mulai dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo hingga MIND ID. 

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan bahwa dalam kurun 5 tahun ke depan, diharapkan muncul perusahaan-perusahaan pelat merah baru yang dapat masuk ke dalam daftar top perusahaan baik menurut Forbes maupun Fortune

Beberapa perusahaan yang berpotensi memiliki nilai besar dalam jangka panjang, lanjut dia, adalah Pelindo, Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata InJourney, serta MIND ID. 

“Contohnya Pelindo Grup yang sudah kami merger menjadi Pelindo. InJourney yang sekarang menyatukan seluruh airport, wisata, dan juga Garuda. Nanti Grup MIND ID, jadi nanti akan ada size-size menengah yang akan menjadi besar, yang harapannya suatu hari mungkin akan kami bawa IPO,” dalam Market Outlook 2024 pada Selasa (16/7/2024). 

Dengan langkah tersebut, pria yang akrab disapa Tiko ini berharap tidak ada lagi perusahaan pelat merah dengan valuasi kecil di Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti PT Indofarma Tbk. (INAF) atau PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI). 

“Kami akan fokus kepada BUMN-BUMN yang punya signifikan size dan memang punya kompetensi serta masa depan yang baik untuk bisa dibawa ke pasar modal,” ucapnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikan kini ada 30 perusahaan yang masuk dalam antrean atau pipeline IPO. Namun, dari jumlah tersebut, belum ada yang berasal dari BUMN ataupun anak perusahaan pelat merah.

“Tunggu saja, wait and see pada pemerintahan baru, tetapi kami harapkan tahun depan mungkin ada BUMN atau anak BUMN yang akan IPO,” ujarnya di Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Dia menyatakan bahwa BEI menargetkan ada 62 perusahaan melantai di Bursa pada tahun ini. Jumlah itu melandai dibandingkan jumlah IPO pada 2023 yang mencapai 79 perusahaan.

“Sekarang di pipeline kami masih ada sekitar 30 perusahaan. Kami berharap seperti di awal tahun, target kami sekitar 60 perusahaan. Saat ini, dengan 32 perusahaan [yang melantai] mudah-mudahan kami bisa mencapai target di akhir tahun,” tuturnya.

Di sisi lain, Kementerian BUMN telah memastikan tak ada perusahaan pelat merah yang menggelar IPO pada 2024. Kondisi dan minat pasar menjadi pertimbangan. 

Sejatinya, ada beberapa perusahaan yang ditargetkan melantai di pasar modal pada 2023, seperti PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan PT Pupuk Kalimantan Timur. Namun, rencana tersebut ditunda lantaran kondisi pasar yang dinilai kurang menarik.

Selain itu, Kementerian BUMN juga menahan rencana IPO sub holding PTPN, PalmCo, pada 2024. Hal ini dikarenakan kondisi pasar yang kurang menarik, serta masih ada pekerjaan rumah yang harus dibereskan agar PalmCo memiliki valuasi tinggi.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper