Bisnis.com, JAKARTA – Keputusan Komisi VI DPR RI yang menyetujui Penyertaan Modal Negara (PMN) 2025 senilai Rp5,65 triliun kepada emiten BUMN Karya, dinilai tidak akan menjadi sentimen tambahan bagi ADHI, WIKA, dan PTPP.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa secara teknikal saham ketiga emiten BUMN Karya ini sudah mengalami jenuh beli atau overbought karena sebelumnya telah mengalami apresiasi.
Menurut Nafan, sentimen dari injeksi modal negara sudah tercermin dari lonjakan harga saham ketiga emiten tersebut dalam beberapa hari perdagangan. Oleh karena itu, dia menyematkan rekomendasi tahan untuk ADHI, PTPP, dan WIKA.
“Jadi kenaikan harga saham tersebut sudah price in dari PMN dan bisa jadi sudah ada yang mengambil keuntungan karena sebelumnya sudah terjadi overbought, sehingga rekomendasinya cenderung hold,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (11/7/2024).
Pada perdagangan hari ini, saham BUMN Karya terpantau kompak melemah. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), misalnya, turun 0,80% menuju level Rp248. Kendati demikian, harga tersebut mencerminkan kenaikan 10,71% selama sepekan.
Sementara itu, saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) juga ditutup melemah 1,92% ke level Rp204 per lembar. Namun, mahar ini menguat 39,73% selama sepekan terakhir, sekaligus melonjak 96,15% dalam kurun satu bulan terakhir.
Baca Juga
Adapun saham PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) ditutup turun 1,02% pada perdagangan hari ini ke level Rp388. Akan tetapi, sama seperti saham BUMN Karya lainnya, harga saham itu menunjukkan kenaikan sebesar 16,87% selama sepekan.
Nafan menilai PMN dibutuhkan bagi ketiga emiten tersebut untuk menyelesaikan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditugaskan pemerintah. Untuk itu, suntikan modal ini diharapkan dapat mempercepat proses pengerjaan proyek penugasan.
Untuk diketahui, sebanyak 9 fraksi di Komisi VI DPR mendukung usulan PMN 2025 dengan nilai total Rp44,24 triliun pada Rabu (10/7/2024) malam. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp5,65 triliun akan mengalir kepada ADHI, PTPP, dan WIKA.
Secara rinci, Adhi Karya memperoleh PMN Rp2,09 triliun untuk menyelesaikan proyek Tol Jogja-Bawen dan Solo-Jogja. Adapun WIKA meraih Rp2 triliun guna memperbaiki struktur permodalan, sementara PTPP mendapatkan Rp1,56 triliun dalam rangka penyelesaian proyek Tol Jogja – Bawen dan Kawasan Industri Grand Rebana, Subang.
Berikut rekomendasi saham ADHI, WIKA, dan PTPP menurut Mirae Asset Sekuritas:
Saham ADHI
- Support: 238
- Resistance: 312
- Stop Loss: 226
Saham PTPP
- Support: 372
- Resistance: 478
- Stop Loss: 354
Saham WIKA
- Support: 177
- Resistance: 282
- Stop Loss: 158
---------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.