Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Loncatan Saham BSDE Usai Berstatus Kawasan Ekonomi Khusus

Kabar penetapan ini Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) BSD langsung direspons oleh pasar. Tecermin dari harga saham BSDE yang naik 1,06% menuju level Rp950.
Kabar penetapan ini Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) BSD langsung direspons oleh pasar. Tecermin dari harga saham BSDE yang naik 1,06% menuju level Rp950.
Kabar penetapan ini Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) BSD langsung direspons oleh pasar. Tecermin dari harga saham BSDE yang naik 1,06% menuju level Rp950.

Bisnis.com, JAKARTA – Status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang disematkan kepada Bumi Serpong Damai (BSD) berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap saham emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE).

Penetapan KEK BSD dikonfirmasi langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dia memastikan kawasan tersebut tidak berkaitan dengan properti, melainkan fokus pada sektor pendidikan, kesehatan, dan teknologi.

Kabar penetapan ini KEK BSD langsung direspons oleh pasar. Tecermin dari harga saham BSDE yang naik 1,06% menuju level Rp950 pada penutupan perdagangan, Kamis (30/5/2024). Kendati demikian, banderol ini masih melemah 12,04% year-to-date (YtD).

Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan status KEK berpotensi besar meningkatkan daya tarik BSD sebagai lokasi investasi premium, khususnya di sektor pendidikan, kesehatan, teknologi, dan sektor pendukung lainnya.

“KEK sering kali disertai dengan investasi besar dalam infrastruktur dan fasilitas umum, yang secara signifikan meningkatkan nilai properti di kawasan tersebut. Ini merupakan keuntungan strategis bagi BSDE,” ujar Hendra kepada Bisnis.

Selain itu, KEK menawarkan berbagai insentif fiskal dan nonfiskal, seperti pengurangan pajak dan kemudahan perizinan. Sebuah daya tarik tersendiri bagi investor dan penghuni. Hal ini pun berpeluang meningkatkan pendapatan dan margin keuntungan bagi BSDE.

Kendati saham properti secara keseluruhan masih melemah, Hendra mengatakan bahwa penetapan KEK BSD dapat menjadi katalisator yang mampu mengubah sentimen pasar.

“Dengan potensi peningkatan pendapatan dan margin keuntungan, harga saham BSDE memiliki peluang untuk mengalami kenaikan yang signifikan,” pungkasnya.

Secara fundamental, BSDE menunjukkan performa kuat dan menarik untuk diperhatikan. Dari sisi net profit margin pada kuartal terakhir, BSDE mencatat angka impresif sebesar 38,07%. Jauh melampaui rata-rata industri dan sektornya yang hanya 18,99%.

Menurut Hendra, capaian tersebut menunjukkan efisiensi operasional dan profitabilitas yang unggul dibandingkan dengan kompetitornya, seperti CTRA yang menorehkan net profit margin 20,87% dan SMRA mencapai 20,69%.

“Selain itu, rasio hutang BSDE berada pada tingkat yang cukup sehat dengan 32%. Meskipun sedikit di atas rata-rata industri dan sektornya yang berada di 29%, angka ini tetap dalam batas wajar dan jauh dari ambang batas kritis 100%,” tutur Hendra.

Dari sisi valuasi, dia menilai price-to-earnings (P/E) ratio BSDE berada di angka 3,48 kali, yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan rata-rata industri dan sektornya sebesar 11,06 kali.

“Ini menandakan bahwa valuasi BSDE saat ini cukup rendah, menjadikannya undervalued. Kondisi ini menawarkan peluang investasi yang menarik, mengindikasikan bahwa saham BSDE masih memiliki potensial upside yang besar,” ujarnya.

Hendra menyematkan rekomendasi speculative buy untuk BSDE pada rentang harga 930 – 940. Adapun target harga saham terdekat di level 1.020 lalu 1.125 dengan stop loss 895.

Dihubungi terpisah, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Vicky Rosalinda juga memandang penetapan KEK dapat berdampak positif bagi BSDE. Status itu akan mendukung daya tarik properti di kawasan BSD sehingga memberikan keuntungan dalam jangka panjang.

“Dari sisi valuasi BSDE sudah tergolong undervalued, sehingga kami merekomendasikan buy on weakness dengan target harga 995,” tutur Rosalinda.

Secara teknikal, Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto mengatakan pergerakan BSDE dalam fase downtrend dan terkoreksi kembali setelah gagal menembus resistance 975. Direkomendasikan wait and see dengan potensi penurunan hingga 870.

___________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper