Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Xolare PCR Energy (SOLA) Tuntaskan Proyek PLTS Rp25,53 Miliar

PT Xolare RCR Energy Tbk. (SOLA) menyelesaikan pembangunan PLTS di Raja Ampat senilai Rp25,53 miliar.
Jajaran direksi PT Xolare RCR Energy Tbk. (SOLA) saat pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (852024). (BisnisRizqi Rajendra)
Jajaran direksi PT Xolare RCR Energy Tbk. (SOLA) saat pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (852024). (BisnisRizqi Rajendra)

Bisnis.com, JAKARTA - PT Xolare RCR Energy Tbk. (SOLA) menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya  (PLTS) di Raja Ampat senilai Rp25,53 miliar.

Direktur Utama SOLA, Mochamad Bhadaiwi mengatakan SOLA telah merampungkan pembangunan PLTS melalui anak usaha PT Bumiraya Energi Hijau (BEH) senilai Rp25,53 miliar.

PLTS berkapasitas 495 KWp dan 2.000 kWh baterai yang dikerjakan oleh anak usaha SOLA tersebut dimiliki oleh perusahaan pertambangan nikel di Pulau Gag, yakni PT Gag Nikel.

“Pengerjaan proyek PLTS dengan nilai kontrak sebesar Rp25,53 miliar ini berlangsung selama lima bulan, termasuk konstruksi power house maupun jaringan distribusi tegangan rendah,” kata Bhadaiwi, dikutip Jumat (16/5/2024). 

Nantinya, keberadaaan PLTS ini menjadi sumber listrik bagi kebutuhan town site pertambangan nikel perusahaan yang dikendalikan oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) tersebut. Optimalisasi pemanfaatan sumber listrik dari tenaga surya ini diyakini bisa mengurangi konsumsi bahan bakar pada generator diesel berkapasitas 3x250kWh. 

Bahkan, kata Bhadaiwi, penggunaan PLTS sebagai sumber energi terbarukan ini bisa menghasilkan listrik sebesar 876.76 MWh per tahun, sehingga akan mengurangi emisi CO2 mencapai 527,83 tCO2 per tahun.

Lebih lanjut Bhadaiwi menegaskan, SOLA bertekad untuk mengembangkan bisnis secara ekspansif di bidang jasa konstruksi energi baru terbarukan (EBT), seiring dengan tren peningkatan permintaan terhadap energi ramah lingkungan.

“Pengembangan kegiatan usaha pada entitas usaha Perseroan ini penting, salah satunya bagi PT Bumiraya Energi Hijau yang menjalankan instalasi dan konstruksi pembangkit listrik tenaga surya,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, saat ini SOLA menargetkan pengerjaan sejumlah proyek Independent Power Producer (IPP) PLTS di PT PLN (Persero) dan PLTS Atap untuk konsumen komersial/industrial dan residensial dengan skema zero capex. Selain itu, Perseroan juga tengah membidik proyek-proyek konstruksi pembangunan PLTS di Indonesia, sejalan dengan komitmen SOLA untuk menjadi salah satu pemain utama di bisnis EBT.

Bhadaiwi optimistis, bisnis SOLA akan bertumbuh secara berkelanjutan mengikuti aktivitas perekonomian yang berorientasi ramah lingkungan. Terlebih lagi, tegas dia, sejauh ini kegiatan operasional Perseroan juga tidak terlepas dari  upaya mendukung program pemerintah yang terkait dengan pembangunan infrastruktur energi, terutama pengembangan solar PV.

Seperti diketahui, sejauh ini energi surya menjadi salah satu sumber energi alternatif. Berdasarkan data Kementerian ESDM, potensi energi matahari di Indonesia mencapai 4,8 KWh/m2 atau setara 112.000 GWp, namun pemanfaatannya hanya sebesar 10 MWp. Saat ini pemerintah menargetkan kapasitas PLTS terpasang hingga tahun 2025 sebesar 0,87 GW atau setara 50 MWp per tahun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper