Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada sesi I perdagangan Senin (4/3/2024) seiring dengan tekanan saham big caps. Namun, sejumlah saham mampu naik dobel digit dan masuk daftar top gainers.
Pada akhir sesi I, IHSG masih berada pada posisi melemah 0,16% atau 11,49 poin menjadi 7.300,41. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 7.298,38-7.318,83.
Terpantau 223 saham naik, 270 saham melemah, dan 385 saham lainnya dalam kondisi stagnan. Kapitalisasi pasar mencapai Rp11.730 triliun.
IHSG pagi ini tertekan sejumlah saham big cap, seperti BBCA melemah 0,51%, BBRI melemah 0,82%, BMRI melemah 0,36%, dan GOTO melemah 2,90%. Kendati demikian, sejumlah saham masih melonjak.
Posisi pertama ada top gainers ada emiten CPO Grup Rajawali, PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) yang naik 19,23% ke posisi Rp62 per sahamnya. Saham BWPT naik seiring dengan raihan laba bersih pada 2023.
Posisi selanjutnya PT Chitose Internasional Tbk. (CINT) yang naik 17,61% ke posisi Rp167 per saham. Berikutnya ada saham PT Atlas Resources Tbk. (ARII) yang juga naik 17,56% atau ke posisi Rp308 per sahamnya.
Baca Juga
Selanjutnya ada saham emiten batu bara PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE) yang naik 12,77% ke posisi Rp106 per saham. Di posisi kelima top gainers ada saham PT Multi Medika Internasional Tbk. (MMIX) naik yang 10,81% menjadi Rp82 per sahamnya.
Daftar Saham Top 10 Gainers Sesi I, Senin (4/3/2024)
- BWPT: 19,23% (Rp62)
- CINT: 17,61% (Rp167)
- ARII: 17,56% (Rp308)
- FIRE: 12,77% (Rp106)
- MMIX: 10,81% (Rp82)
- JARR: 10,79% (Rp308)
- NICE: 10,07% (Rp820)
- CGAS: 9,85% (Rp145)
- WINS: 9,04% (Rp410)
- BPTR: 8,20% (Rp66)
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menyampaikan pekan ini pelaku pasar menantikan RUPS perbankan jumbo yang berpotensi memberikan porsi besar pada Dividend Payout Ratio (DPR).
"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dan menguat dalam rentang 7.260-7.355," jelasnya dalam publikasi riset, Senin (4/3/2024).
Sentimen lainnya yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, inflasi tahunan domestik periode Februari 2024 tercatat di level 2,75%, setelah pada bulan sebelumnya tercatat 2,57%.
Kenaikan inflasi diakibatkan oleh lonjakan harga bahan pangan, transportasi dan pelayanan kesehatan. Meskipun mengalami kenaikan, inflasi tetap dalam target Bank Indonesia (BI) di tahun 2024 sebesar 1,5-3,5%. (Fasya Kalak Muhammad)
