Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham ADRO, ITMG, PTBA, hingga INDY Undervalue, Menarik Diborong?

Saham batu bara di dalam indeks LQ45 seperti ADRO, PTBA, ITMG, hingga INDY telah mencatatkan price to book value (PBV) yang tergolong kecil.
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten-emiten batu bara seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) tercatat telah melemah sejak awal tahun hingga saat ini. Lantas, apakah saham-saham batu bara ini menarik untuk dikoleksi?

Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan mengatakan momen bagi investor untuk masuk ke saham batu bara saat ini menjadi menarik. Pasalnya, secara price to book value (PBV) sudah tergolong kecil. 

"Ditambah lagi biasanya harga batu bara secara siklus tahunan ada kenaikan seiring peningkatan permintaan untuk musim dingin," kata Felix, Selasa (21/11/2023). 

Menurut Felix, hal tersebut berpeluang meningkatkan volume penjualan emiten batu bara pada kuartal IV/2023 ini, seiring dengan target peningkatan produksi 2023 ini pada mayoritas emiten batu bara.

"Namun, kami secara umum masih relatif netral untuk saham batu bara, terlihat dr rekomendasi kami karena kenaikan harga batu bara tersebut relatif musiman," ujar Felix.

Sebagai informasi, beberapa saham batu bara di kelompok indeks LQ45 telah mencatatkan PBV yang cukup rendah. Saham ADRO misalnya, mencatatkan PBV sebesar 0,79 kali. 

Demikian juga dengan ITMG yang mencatatkan PBV 1,1 kali, PTBA sebesar 1,45 kali, dan PT Indika Energy Tbk. (INDY) dengan PBV 0,42 kali. 

Sebelumnya, Presiden Direktur Kiwoom Sekuritas ChangKun Shin menuturkan saham INDY cukup undervalue untuk saat ini.

Dia menjelaskan, saat ini secara valuasi saham INDY masih diperdagangkan dengan price to earning (PE) 4x dan price to book value (PBV) sebesar 0,42x, dengan memperhatikan harga terakhir di Rp1.515. Dengan hitungan tersebut, Kiwoom Sekuritas melihat saham INDY masih tergolong undervalue atau berada di bawah harga wajarnya.

_________________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper