Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indo Tambangraya (ITMG) Raih Laba Rp1,07 Triliun per Kuartal I/2025

Indo Tambangraya Megah (ITMG) meraih laba bersih sebesar US$64,9 juta atau setara Rp1,07 triliun.
Situasi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) pada Rabu (9/4/2025)./Bisnis-Annisa K. Saumi
Situasi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) pada Rabu (9/4/2025)./Bisnis-Annisa K. Saumi

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) melaporkan kinerja kuartal I/2025. ITMG mencatatkan peningkatan laba bersih 2025 menjadi US$64,96 juta atau setara Rp1,07 triliun (kurs Jisdor Rp16.566 per dolar AS 27 Maret 2025).

Raihan laba bersih ITMG tersebut meningkat 5,46% secara tahunan, dari sebelumnya sebesar US$61,6 juta pada kuartal I/2024. Meski laba bersih melonjak, pendapatan ITMG justru turun pada kuartal I/2025.

Anak usaha Grup Banpu ini mencetak pendapatan sebesar US$482,5 juta. Pendapatan ini turun 1,37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$489,2 juta.

Pendapatan ini sebagian besar didorong oleh penjualan batu bara ke pihak ketiga sebesar US$468,5 juta, dan ke pihak berelasi sebesar US$7,49 juta.

Pendapatan dari pihak ketiga tersebut paling banyak dikontribusikan oleh Marubeni Corporation, dengan penjualan sebesar US$52,7 juta.

Sementara itu, beban pokok pendapatan ITMG turun 6,14% menjadi US$347,16 juta sepanjang tiga bulan pertama 2025. Sebelumnya, beban pokok pendapatan ITMG adalah sebesar US$369,8 juta.

Alhasil, laba bruto ITMG naik menjadi US$135,3 juta pada kuartal I/2025. Laba bruto ini tumbuh 13,4% secara tahunan dari US$119,3 juta.

Sampai akhir Maret 2025, jumlah aset ITMG tercatat naik menjadi US$2,45 miliar, dari sebelumnya sebesar US$2,4 miliar pada akhir Desember 2024. 

Sementara itu, jumlah liabilitas ITMG turun menjadi US$457,8 juta pada kuartal I/2025, dari US$472,7 juta pada akhir 2024.

Adapun jumlah ekuitas ITMG naik menjadi US$1,99 miliar pada 31 Maret 2025, dari sebelumnya sebesar US$1,93 miliar pada 31 Desember 2024.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper