Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Permintaan Meningkat, DCI Indonesia (DCII) Genjot Green Data Center

PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) meningkatkan kapasitas pelayanan green data center seiring dengan meningkatnya kebutuhan transisi digital yang ramah lingkungan.
Ilustrasi Hyperscale Data Center yang  menggunakan energi terbarukan untuk operasional office data center /Dok. Istimewa
Ilustrasi Hyperscale Data Center yang menggunakan energi terbarukan untuk operasional office data center /Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola data center milik Toto Sugiri PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) meningkatkan kapasitas pelayanan green data center seiring dengan meningkatnya kebutuhan transisi digital yang lebih ramah lingkungan.

DCII sejauh ini telah mengoperasikan satu pusat data dengan sumber energi baru terbarukan (EBT) di Karawang dan berencana menambah green data center baru di Bintan, Kepulauan Riau.

DCI Hyperscale 2 Campus di Karawang (H2) dengan target power capacity lebih dari 600 MW telah diresmikan pada Juni 2023 dengan kapasitas 12 MW. H2 merupakan pusat data dengan tenaga surya pertama di Indonesia.

Sementara itu, DCI Hyperscale 3 Sky di Bintan (H3) yang memiliki target power capacity lebih dari 1.000 MW saat ini masih berada dalam tahap perencanaan. Lokasi Bintan akan menjadi salah satu green data center yang akan menggunakan EBT sebagai sumber energi utama.

Sekretaris Perusahaan DCI Indonesia Gregorius Nicholas Suharsono memperkirakan permintaan layanan pusat data yang menggunakan EBT meningkat pesat beberapa tahun ke depan. Hal ini didukung oleh inisiasi tingkat nasional dan internasional untuk transisi bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Memang concern yang kami miliki sebagai masyarakat global adalah menciptakan transformasi digital yang ramah lingkungan. Semua industri punya peranan penting untuk memastikan operasional mereka akan menjadi lebih ramah lingkungan ke depannya, begitu juga dengan pusat data dan transformasi digital,” kata Nicholas dalam paparan publik, Selasa (22/8/2023).

Dia mengemukakan alasan ekspansi DCII ke green data center tidak hanya dilatarbelakangi oleh prospek permintaan. Melainkan lebih dilandasi oleh kebutuhan untuk operasional yang lebih ramah lingkungan.

“Kami prediksi permintaan akan makin tinggi. Tetapi bukan itu alasan untuk memulai inisiatif green data center, melainkan dari visi. Kami mau memiliki atau membangun platform digital yang ramah lingkungan,” tambahnya.

Meski demikian, dia tidak memungkiri kendala yang mengemuka dari operasional green data center adalah pasokan energi baru terbarukan yang masih terbatas. Meskipun Indonesia memiliki potensi dari pasokan EBT yang besar, Nicholas menilai pengembangan pemakaian masih terbatas.

“Peluangnya bagus, tetapi tantangannya adalah bagaimana mengembangkan pemakaian EBT dengan lebih baik dan efisien,” kata Nicholas.

Sejak pertama kali beroperasi pada 2013, DCI tercatat mempertahankan tingkat ketersediaan layanan pada level 100 persen. Artinya, perusahaan yang terafiliasi Anthoni Salim ini tidak pernah mengalami insiden downtime di seluruh fasilitas pusat data yang dioperasikan.

Direktur Keuangan DCI Indonesia Evelyn mengemukakan perusahaan akan terus memenuhi kebutuhan data center colocation dengan kualitas layanan kelas dunia.

“Kami telah dipercaya oleh para pelaku bisnis yang tercermin secara positif dalam pembukuan dengan profitabilitas yang sehat di tengah tingginya kompetisi di industri pusat data Indonesia,” kata Evelyn.

Selain mencatatkan pertumbuhan 38 persen dari sisi pendapatan pada semester I/2023, EBITDA DCII tercatat meningkat sebesar 39 persen year on year (YoY) dan laba bersih turut meningkat sebesar 69 persen jika dibandingkan dengan semester I/2022.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper