Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) kompak meluncurkan program fixed mobile convergence (FMC). Analis melihat bisnis tersebut dapat mendorong average revenue per user (ARPU) kedua emiten telekomunikasi tersebut.
Analis NH Korindo Sekuritas Leonardo Lijuwardi mengatakan dengan FMC, diharapkan ARPU TLKM dan EXCL dapat meningkat ke depannya.
"Dengan adanya bundling FMC, diharapkan adanya peningkatan ARPU tersebut. Contohnya, Indihome yang akan dispin-off ke Telkomsel, EXCL coba menggarap melalui LINK-nya," ujar Leonardo dihubungi, Kamis (20/7/2023).
Menurutnya, salah satu FMC yang patut ditunggu memang sinergi FMC antara Indihome dan Telkomsel, khususnya untuk TLKM.
Adapun Leonardo melihat belum terdapat katalis yang cukup signifikan untuk operator telekomunikasi. Meski demikian, Leonardo melihat salah satu katalis positif untuk saham telekomunikasi datang dari gelaran pemilu.
"Salah satu katalis positif untuk saham telekomunikasi, terutama operator telekomunikasi, biasanya adalah menjelang pemilu traffic data prediksinya biasanya melonjak, apalagi menjelang masa kampanye," tuturnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, salah satu operator telekomunikasi XL Axiata (EXCL) mencatat telah memiliki sebanyak 132.000 pelanggan hingga akhir Maret 2023 untuk bisnis FMC XL Axiata.
"Tingkat penetrasi konvergensi, yakni pelanggan XL Home yang telah beralih menjadi pelanggan XL Satu sebesar 44 persen," kata Group Head Corporate Communications XL Axiata Retno Wulan kepada Bisnis, Kamis (20/7/2023).
Dia berharap, jumlah pelanggan ini akan terus meningkat hingga akhir tahun dan seterusnya.
Sebelumnya, manajeman TLKM berharap gelaran pemilihan umum dapat meningkatkan trafik data bagi perseroan.
VP Investor Relations Telkom Indonesia Edwin Sebayang mengatakan Pemilu kali ini adalah pemilu pertama dengan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif yang digabungkan. Dia melihat hal ini menjadi pembeda dari pemilu pada periode sebelumnya.
"Dengan semakin intensnya kampanye, semakin dekatnya Pilpres dan Pileg, harapannya akan terjadi peningkatan untuk data," kata Edwin dalam Webinar Indonesia Investment Education, Sabtu (15/7/2023).
Hanya saja, lanjutnya, Telkom belum mengetahui berapa persen peningkatan data akan terjadi selama pemilu. Sementara itu, melihat pemilu-pemilu sebelumnya, Edwin menuturkan memang terjadi peningkatan trafik data.
"Tapi sekarang berbeda sekali, sehingga akan terasa. Mungkin mendekati Februari semakin intens peningkatan data dan trafik," pungkas Edwin.
