Bisnis.com, JAKARTA — Emiten importir furnitur merek Laflo PT Imago Mulia Persada Tbk. (LFLO) menargetkan pendapatan 84 miliar sepanjang 2023 di tengah tekanan pelemahan kurs rupiah terhadap Dolar AS.
Presiden Direktur Laflo Erlangga Ksatria mengatakan sepanjang tahun ini LFLO menargetkan pendapatan sepanjang 2023 menjadi 84 miliar dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar 64,6 miliar dengan target laba sebesar Rp8 miliar.
“Minimal laba bersih 10 persen dari pendapatan,” katanya saat paparan publik, Senin (19/6/2023).
Erlangga menjelaskan pada periode Januari hingga Mei 2023 marketing sales Rp39,6 miliar, naik 34 persen dari perode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp29,5 miliar. Sementara itu, Laflo menargetkan marketing sales hingga akhir tahun adalah Rp120 miliar.
Sedangkan laba bersih 2022 tercatat sebesar Rp3,3 miliar dibandingkan pada periode tahun sebelumnya sebesar Rp1,7 miliar, sehingga mengalami kenaikan 91 persen.
Optimisme LFLO tersebut dibayangi sentimen nilai tukar rupiah yang berada dalam tren menurun. Data Bloomberg, menyebutkan pukul 12.00 WIB rupiah melemah ke posisi Rp14.995 terhadap dolar AS. Erlangga mengaku pihaknya akan memaksimalkan penekanan terhadap biaya operasional karena tukar rupiah akan mempengaruhi harga barang.
Baca Juga
“Transaksi kita ada dua, rupiah dan euro. Kita pernah di posisi sulit saat euro tembus Rp18.000,” jelasnya.
Guna dapat mencapai target tersebut, LFLO telah mempersiapkan sejumlah rencana bisnis, salah satunya memperluas jangkauan terhadap produk-produk kualitas internasional dengan harga-harga yang lebih terjangkau.
Selain itu, pengembangan platform penjualan digital juga akan terus diperbaiki dan diperkuat. Kedua rencana ini akan semakin mendukung kebijakan LFLO untuk memperluas pangsa pasar, sehingga produk-produk LFLO dapat lebih banyak dinikmati di seluruh penjuru Indonesia.
Tak hanya itu, penambahan gerai dan jenis usaha juga menjadi salah satu strategi. LFLO membuka tiga gerai di tahun 2022, di tahun 2023 ini LFLO akan menarik perhatian kota Jakarta dengan membuka sebuah gerai baru di kawasan strategis, SCBD, Jakarta.
Pembukaan gerai baru yang baru akan dioperasikan di kuartal ketiga tahun ini adalah untuk semakin menjadi terjangkau secara lokasi dan harga, membawa lompatan ke pasar yang semakin kekinian dan berkelas di Jakarta.